Bisnis.com, JAKARTA--Anggota Komisi IX DPR RI Poempida Hidayatulloh menuding WHO (Badan Kesehatan Dunia) mencoba mengambil keuntungan dari merebaknya virus ini.
WHO, kata dia, sengaja tidak mengeluarkan vaksin saat ini karena tengah melihat peluang negara-negara mana saja yang akan berinvestasi kepadanya dalam pembuatan vaksin virus MERS.
"WHO ini akal-akalan dan sedang cari keuntungan buat investasi karena sampai saat ini belum mengeluarkan vaksin virus MERS-CoV. Seharusnya, WHO segera mengeluarkan vaksinnya agar virus ini dapat diatasi," katanya melalui siaran (12/5/2014).
Menurutnya, banyak kepentingan 'bisnis' dalam pembuatan vaksin virus ini, dikarenakan biaya pembuatan vaksin yang mencapai triliunan rupiah. Karena itu, WHO tidak begitu saja asal mengeluarkan vaksin tanpa memikirkan untung-ruginya.
"Ini [vaksin virus MERS-CoV] kepentingan bisnis sekali, Indonesia jangan terpengaruh oleh kepentingan asing," tegasnya.
Poempida melanjutkan, dari sisi teknologi Indonesia mampu membuat vaksin virus tersebut karena memiliki pabrik vaksin virus flu burung, meskipun saat ini pabrik tersebut sedang bermasalah dan tidak bisa digunakan kembali. Namun, hal itu tentu membutuhkan biaya yang sangat besar.
"Korban virus MERS-CoV 77 orang dari total 15 ribu jamaah umrah Indonesia [setiap tahunnya], lebih besar korban virus flu burung yaitu 200 orang. Korbannya di bawah %1 [virus MERS], buat apa bikin vaksin sendiri, mendingkan buat vaksin DBD [Demam Berdarah Dengue] atau AIDS yang korbannya sudah banyak di Indonesia," jelasnya.
WHO Coba Ambil Untung dari Kasus MERS-CoV?
Anggota Komisi IX DPR RI Poempida Hidayatulloh menuding WHO (Badan Kesehatan Dunia) mencoba mengambil keuntungan dari merebaknya virus ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
14 jam yang lalu