Bisnis.com, JAKARTA-- Politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang mengatakan rapimnas partainya akan menentukan apakah Aburizal Bakrie tetap diperjuangkan sebagai calon presiden atau mengambil peluang menjadi calon wakil presiden bagi partai lain.
"Aburizal Bakrie cukup menjanjikan dari hasil survei, tapi kalau dipaksakan menjadi capres dan ternyata kalah, Golkar akan kehilangan masuk dalam pemerintahan teratas sebagai wakil presiden. Itulah yang sedang bergejolak di Golkar, dan menurut saya akan diselesaikan dalam Rapimnas Golkar Mei nanti," ujarnya di Jakarta, Sabtu (19/4/2014).
Zainal menjelaskan impian seluruh kader Golkar tentu mengusung calon presiden sendiri, tetapi suara Partai Beringin pada 9 April bukan yang terbesar, sehingga posisi capres Golkar yang dijual akan terancam.
Masalah lainnya, kata politisi tersebut, seandainya Golkar menyepakati hanya akan mengusung calon wakil presiden, sosok tepat yang akan diusung pun perlu dipertimbangkan ulang sebab saat ini tersisa dua nama yang potensial menjadi calon presiden yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
"Jika memang mengusung cawapres tentu butuh mekanisme dan pemikiran. Di PDIP sendiri sudah ada wacana yang bergulir, bahwa sosok yang mendampingi Jokowi sebaiknya yang lebih muda, tidak bergaya seperti presiden dan berlatar belakang militer agar bisa melindungi Jokowi dari tekanan Prabowo," tuturnya seperti dikutip Antara.
Menurut catatan Bisnis, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung merupakan tokoh yang paling sering mengusulkan agar posisi ARB sebagai capres dieveluasi karena peningkatan elektabilitasnya lamban.
Belakangan sikap Akbar melunak dengan menganjurkan semua komponen Golkar membantu pemenangan ARB sebagai Capres. Tapi sikap tersebut terkesan ambivalen karena Akbar menyatakan bersedia menjadi calon wakil presiden untuk partai lain.