Bisnis.com, JAKARTA--Kebutuhan listrik di Provinsi Bali terus meningkat seiring tumbuhnya perekonomian Bali. Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mentargetkan sebelum 2018 pasokan listrik Bali dapat mencapai 1.000 MW.
"Khusus untuk Bali, saat ini kapasitas listriknya sebesar 700 MW dengan kabel bawah laut dari Jawa, karena itu saya punya target, sebelum 2018 Bali harus punya 1.000 MW Dari pembangkit sendiri. Kita akan bangun di Buleleng, di Celukan bawang. 400 MW tahap I dan 400 MW tahap II,” ujarnya seperti dilansir laman ESDM, Selasa (8/4/2015).
Menyediakan pasokan listrik bagi rakyat untuk mencukupi kebutuhan masyarakat, menurutnya, merupakan kewajiban Pemerintah.
"Sekarang kita baru mempunyai listrik 48.000 MW. Dari sejak merdeka hingga 2004 kita mempunyai listrik 25.000 MW, selama 60 tahun. Dalam 10 tahun ini kita sudah membangun 25.000 MW. Jadi hampir 2 kali lipat dari 60 tahun itu. Tetapi masih kurang, karena masyarakatnya maju,” tandasnya.
Menteri ESDM menjelaskan semua fenomena itu merupakan tugas yang dibebankan negara dan harus diselesaikan oleh dirinya.
"Salah satu tugas Menteri ESDM adalah membuat listrik dan membagikan listrik kepada rakyat. Oleh Saya perintahkan Bupati dan Walikota untuk mempermudah izin pembangunan pembangkit berbahan bakar energi terbarukan. Jika perlu beri insentif,” tegas Wacik.