Bisnis.com, JAKARTA-- Mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengingatkan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama agar mempertimbangkan baik-baik rencananya mengubah jam masuk sekolah dari jam 7 pagi menjadi jam 9 pagi.
Menurut JK, tidak mudah mengubah ritme hidup anak anak dan keluarganya yang sudah terbiasa bangun subuh. Lagi pula, anak anak memang harus dibiasakan bangun subuh atau bangun pagi. Sebab sebelum pergi sekolah mereka yang muslim juga harus sholat subuh dulu. Khawatirnya kalau masuknya siang anak anak Indonesia bisa jadi malas bangun pagi. "Apa jadinya bangsa kita kalau anak anak jadi pemalas semua?" kata JK melalui siaran pers yang diterima Bisnis.com, Sabtu (29/3/2014)
JK juga mengkhawatirkan dampaknya kepada anak-anak di Jakarta. Sebab, umumnya rumah tangga di Jakarta adalah pasangan profesional. "Setelah ditinggal pergi kerja oleh orang tuanya, siapa yang mengurus anak anak itu di belakang?" sambung JK.
JK berpendapat kalau masalahnya di kemacetan maka yang utama harus dilakukan di DKI adalah membenahi sistem transportasi publik, jalan atau subway ditingkatkan, bus dan kereta digandakan. Sedangkan dalam lingkup sekolah, regionalisasi harus diperketat. Sehingga jarak rumah setiap anak dari sekolahnya tidak berjauhan dan mereka pun tidak butuh waktu tempuh yang lama atau menambah kepadatan lalu lintas.
Ini Kekhawatiran JK Soal Rencana Perubahan Jam Sekolah di Jakarta
Mantan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengingatkan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama agar mempertimbangkan baik-baik rencananya mengubah jam masuk sekolah dari jam 7 pagi menjadi jam 9 pagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Setyardi Widodo
Editor : Setyardi Widodo
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu
Gerak BlackRock Cs di Saham Antam (ANTM) Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 menit yang lalu