Bisnis.com, PEKANBARU - Jumlah penderita infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA di Provinsi Riau telah meningkat menjadi 21.000 orang setelah pada Januari 2013 hanya 5.000 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin mengatakan jumlah tersebut belum termasuk warga yang menderita penyakit lain yang juga disebabkan oleh asap seperti, pnomeunia, iritasi mata, iritasi kulit, asma dan sebagainya.
"Per 24 Februari sudah meningkat menjadi 21.000 orang penderita ISPA. Pihak dinas di kabupaten/kota diharapkan bisa berkoordinasi lintas sektoral di luar sektor kesehatan," kata Zainal kepada wartawan, Selasa (25/2/2014).
Dia menambahkan kondisi tersebut belum dianggap sebagai kejadian luar biasa (KLB). Menurutnya, status KLB ditetapkan setelah sebagian besar pemerintah kabupaten/kota menerapkan status yang sama.
Masyarakat diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah atau gedung mengingat kondisi udara yang terus memburuk akibat kabut asap sisa kebakaran lahan. Bahkan, kabut asap yang semakin pekat sudah memasuki ruangan di dalam rumah.
Zainal mengimbau masyarakat yang memiliki ruang ventilasi untuk tetap memakai masker di dalam rumah. Selain itu, dengan mengonsumsi gizi yang cukup masyarakat bisa menjaga keseimbangan daya tahan tubuh agar tidak mudah diserang penyakit yang disebabkan oleh kabut asap.
Sebelumnya, sebagai tindakan antisipatif Kementerian Kesehatan telah memberikan bantuan berupa masker dengan sejumlah 100.000 masker. Masker-masker tersebut akan segera dibagikan ke seluruh masyarakat Riau.