Bisnis.com, JAKARTA - Edward Snowden dipastikan akan bergabung menjadi dewan pimpinan organisasi nirlaba Freedom of the Press Foundation pada Februari 2014.
Freedom of the Press Foundation didirikan secara kolektif pada 2012, merupakan organisasi nirlaba dan memanfaatkan crowdfunding untuk membiayai kampanye penggunakan alat enkripsi dan teknologi mutakhir secara luas bagi kerja-kerja jurnalistik.
Hal inilah yang memikat hati Snowden, mantan kontraktor agensi beken NSA yang saat ini menjadi buronan paling diburu oleh negaranya sendiri, dan membuatnya bergabung dengan Freedom of the Press Foundation.
"Jurnalisme tidaklah mungkin hadir sampai reporter dan narasumbernya dapat berbicara dengan aman. Dan ketika hukum tidak mampu menjamin hal itu, teknologi mampu," kata Snowden seperti dilansir The Guardian dan Business Insider, Rabu (15/1/2014).
Snowden juga menambahkan pengalaman 'membobol' NSA membuatnya berpikir kalau dirinya bisa membantu masyarakat mencari cara untuk melindungi kebebasan dan keamanan berbicara.
Di waktu yang berbeda, pendiri Freedom of the Press Foundation Daniel Ellsberg, penulis Pentagon Papers, mengatakan kalau terlibatnya Snowden di lembaga itu sangat berarti untuk perkembangan jurnalisme dan whistleblowing.
“Jurnalisme akuntabilitas tidak akan mungkin terjadi tanpa tindakan-tindakan berani seperti yang telah digemakan oleh Snowden, dan kita butuh lebih banyak lagi orang seperti dia,” kata Ellsberg.
Selain Ellsberg, organisasi yang bermarkas di San Francisco ini juga didirikan oleh John Cusack, Xeni Jardin dan dua orang reporter yang menerima dokumen NSA dari Snowden, yaitu Glenn Greenwald dan Laura Poitras.