Bisnis.com, BANDUNG - Sekitar 160.000 ton garam di wilayah pantura, a.l. Kabupaten Cirebon dan Indramayu belum terserap selama musim produksi 2013.
Total stok garam di wilayah Cirebon tersebut diperoleh melalui monitoring dan evaluasi produksi garam 2013 oleh sejumlah kementerian pada 31 Oktober 2013.
Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon Supardi mengatakan total stok garam yang belum terserap berasal dari Kabupaten Indramayu sebesar 78.204 ton dan Kabupaten Cirebon 81.419 ton.
Selama musim produksi 2013, ujarnya, penyerapan garam di Indramayu hanya 10.366 ton dan Kabupaten Cirebon 4.142 ton dengan kisaran harga Rp300-Rp350/kg.
“Lemahnya penyerapan garam di Wilayah Cirebon akibat petambak menahan garam hingga penawaran harga bisa lebih tinggi sesuai ketetapan pemerintah,” ungkapnya, Selasa (26/11/2013).
Supardi menjelaskan penetapan harga dasar garam pemerintah Rp750/kg untuk garam kualitas I, dan Rp550/kg untuk garam kualitas II belum begitu efektif mendongkrak harga garam karena masih terjadi perbedaan pendapat tentang kualitas garam antara petambak dan pengusaha garam.
160.000 Ton Garam Petani di Pantura Tidak Terserap Pasar
Sekitar 160.000 ton garam di wilayah pantura, a.l. Kabupaten Cirebon dan Indramayu belum terserap selama musim produksi 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
46 menit yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
50 menit yang lalu
Hasil Mukernas, MUI Minta Pemerintah Cabut Status PSN PIK 2
1 jam yang lalu