Bisnis.com, PALEMBANG--Pemprov Jambi mengandalkan proyek Pelabuhan Samudera Ujung Jabung di Tanjung Jabung menjadi ujung tombak untuk penguat daya saing daerah itu di peta ekonomi regional, jalur perdagangan Selat Malaka.
Posisi geografis Jambi yang strategis dalam jalur perdagangan di Selat Malaka diyakini mampu mengangkatnya menjadi area unggulan karena juga didukung oleh cadangan kekayaan sumber daya alam dan ketersediaan SDM untuk dididik.
Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Fachrori Umar mengatakan hal itu menjadi sangat mungkin untuk dicapai karena proyek Pelabuhan Ujung Jabung sudah mendapatkan dukungan dari Kementerian Koordinator Perekonomian, Bappenas, dan Kementerian Perhubungan dengan memasukannya dalam revisi Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Jambi akan terus berjuang mengerahkan segenap kemampuan, agar infrastruktur pelabuhan beserta sarana dan prasarana pendukungnya mulai dibangun dalam waktu yang tidak berapa lama lagi,” ujar Fachrori dalam rilisnya yang diterima Bisnis, Minggu (22/9).
Menurut Wagub, penguatan daya saing melalui peningkatan kapasitas infrastruktur menjadi perhatian bagi Pemprov Jambi agar bisa lebih cepat berkembang sebagai wilayah pertumbuhan ekonomi baru.
Untuk itu, ungkapnya, pihaknya bertekad bekerja keras untuk mewujudkan pembangunan kawasan pelabuhan yang diperkirakan bernilai Rp4,5 triliun di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tersebut.
Wagub menyatakan masalah itu telah ditegaskannya pula dalam Seminar Nasional yang digelar oleh Ikatan SarjanaEkonomi Indonesia (ISEI) dalam rangka Sidang Pleno ISEI ke XVI di Jambi pada Rabu lalu.
"Kebetulan seminarnya pas mengambil tema,"Mempercepat Penguatan Daya Saing Ekonomi Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015,” tuturnya.
Dalam hal ini, lanjutnya, dirinya mengajak ISEI ikut berkontribusi besar terhadap percepatan dan penguatan daya saing ekonomi di Jambi.
