Bisnis.com, PEKANBARU-- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau mengelar pleno perhitungan suara Pemilu Kada Gubernur dan Wakil Guburnur Riau periode 2013-2018 di hotel Aryaduta jalan Diponegoro, Pekanbaru, pada Minggu (15/9/2013).
Ketua KPU Riau Tengku Edy Sabli mengatakan pihaknya mengelar pleno perhitungan suara bersama 12 KPU Kabupaten dan Kota se-Riau. Tampak suasana keramaian di sekitar, mulai dari aparat kepolisian, sampai elemen masyarakat awam yang ingin menyaksikan penghitungan.
"Hari ini merupakan pleno penentuan dari perhitungan suara Pilkada Riau 2013 dan dihadiri masing-masing calon Gubernur dan Wakil Gubernur," katanya.
KPU Riau menetapkan lima pasang calon gubernur yakni Herman Abdullah berpasangan dengan Agus Widayat nomor urut I, Annas Maamun dengan Arsyadjuliandi Rachman (II) Lukman Edy-Suryadi Khusaini (III), Ahmad-Masrul Kasmy (IV) dan Jon Erizal-Mambang Mit (V).
Sedangkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada Riau 2013 sebanyak 4.331.062 orang dengan 11.669 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar pada 12 kabupaten/kota.
Dalam pleno tersebut, katanya, masing-masing KPU kabupaten dan kota membacakan hasil rapat rekapitulasi dan dicatat dihadiri para saksi, maka diperoleh suara tiap-tiap cagub dan cawagub.
Bahkan masing-masing saksi diberikan kesempatan waktu untuk menanggapi tentang hasil rekapituliasi tersebut di depan publik.
Dari rekapitulasi tersebut dapat diketahui cagub dan cawagub yang meraih suara tertinggi dan ditetapkan apakah Pilkada berlanjut atau tidak untuk putaran kedua.
Menurut dia, bahwa bila hasil pleno menetapkan Pilkada berlanjut pada putaran kedua, maka nomor urut pasangan cagub dan cawagub tidak berubah, tapi yang maju hanya pada peroleh suara terbanyak pertama dan kedua pada pencoblosan Rabu (4/9/2013).
Bahkan KPU Riau tidak akan mengundi ulang nomor urut para calon tersebut, bila memang dilaksanakan Pilkada putaran kedua.
Sementara itu, Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono mengatakan pihaknya menerjunkan sekitar 600 petugas untuk mengamankan rapat pleno perhitungan suara tersebut.
Selain itu, di lokasi rapat pleno juga siaga kendaraan lapis baja dan mobil penyemprot air untuk menghalau massa dari masing-masing tim sukses sebagai antisipasi pengamanan bila memang tidak menerima hasil rapat pleno tersebut. (ltc)