Bisnis.com, COLOMBO - Pengadilan Sri Lanka akhirnya melarang penjualan dan iklan seluruh produk susu Fonterra.
Larangan itu menyusul keluhan serikat pekerja sektor kesehatan yang menyatakan pemasaran Fonterra menyesatkan.
National Health Services Union menyelidiki larangan pengadilan karena produk-produk Fonterra yang diduga terkontaminasi racun pertanian kimia dicyandiamide (DCD) masih beredar di pasar, padahal pemerintah dari kementerian kesehatan sudah menarik produk tersebut.
Kasus Sri Lanka mengikuti ketakukan pangan global yang melibatkan Fonterra, eksportir susu terbesar di dunia.
Pada 3 Agustus terungkap beberapa produk Fonterra mengandung bakteri yang dapat menyebabkan botulisme. Produk yang berpotensi tercemar telah ditarik dari peredaran dari China ke Arab Saudi.
Sementara itu, negara-negara lain mengambil langkah sendiri untuk membatasi impor.
Menurut kementerian kesehatan Sri Lanka, seperti dikutip Reuters, Minggu (18/8/2013), pengujian dari Industrial Technology Institute di Sri Lanka menemukan DCD di beberapa bubuk susu Fonterra. Kementerian segera memerintahkan penarikan produk tersebut.
Fonterra membantah akurasi pengujian. Namun, pada Kamis lalu, Fonterra menyatakan ke Reuters telah menarik dua batch produk bermerek Anchor sesuai perintah kementerian.