Bisnis.com, JAKARTA – Banyak orang terkejut dengan penangkapan Rudi Rubiandini, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas, oleh KPK.
Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB bernama lengkap Prof. Rudi Rubiandini Suharsyah itu memiliki reputasi akademis yang sangat bagus, sehingga orang pun berasumsi dia memiliki integritas yang tinggi.
Situs ITB di laman itb.ac.id menuturkan Rudi pernah dinobatkan sebagai Dosen Teladan dan Paling Inspiratif versi mahasiswa ITB pada 2009.
Pria kelahiran Tasikmalaya 9 Februari 1962 itu lulus sarjana dari Teknik Perminyakan ITB pada 1985. Selepas lulus S-1dari ITB, Rudi melanjutkan studi pascasarjananya di Technische Universitaet Clausthal, Jerman dan pulang membawa gelar doktor 1991.
Rudi diangkat menjadi Guru Besar ITB pada tahun 2010. Hanya berselang 1 tahun, Rudi kemudian menapak jenjang di pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan menjabat sebagai Deputi Operasi BP Migas sejak tahun 2011.
Karir itu ternyata hanya sebagai batu loncatan untuk masuk jajarang ring 1 Kabinet SBY. Mulai Juni 2012, Rudi dipercaya menjabat Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Jabatan Wamen ESDM itu ternyata hanya berlangsung 6 bulan, karena mulai Januari 2013 Rudi dipercaya memegang jabatan sebagai Kepala SKK Migas sejalan dengan pembentukan lembaga baru pengganti BP Migas yang dibubarkan Mahkamah Konstitusi.
Sang dosen teladan itu ternyata harus mengakhiri karirnya sebagai narapidana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk kasus yang masih misterius karena belum dibeberkan KPK.