Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elektablitas Gerindra & Hanura Salip Demokrat

Bisnis.com, JAKARTA—Satu survei mengungkapkan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terperosok  ke urutan  lima dan sepuluh bila pemilu diselenggarankan saat ini.

Bisnis.com, JAKARTA—Satu survei mengungkapkan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terperosok  ke urutan  lima dan sepuluh bila pemilu diselenggarankan saat ini.

Jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) terhadap 1.230 responden di 33 provinsi di Tanah Air menyebutkan Partai Demokrat hanya meraih 6.1% suara dan PKS lebih memprihatinkan lagi yakni 3,8%.

Dengan persentase suara sebanyak itu, maka  Partai Demokrat hanya menempati urutan  lima dan PKS posisi sepuluh.

LSN meyakini bahwa kecilnya dukungan responden terhadap Partai Demokrat  dan PKS  karena adanya  keterlibatan tokoh dua partai tersebut dalam berbagai kasus kasus korupsi.

“Selain itu, pemberitaan dari media memberi andil yang sangat besar dalam pencitraan partai di depan public,” ujar Manajer Statistik LSN, Gema Nusantara, dalam rilisnya, Selasa (16/7/2013).

Posisi Demokrat dan PKS tadi, menurutnya, sudah disalib oleh  Partai Hanura dan Gerindra Elektabilitas dua partai itu berada di posisi lima besar. Gerindra di urutan ketiga yang didukung oleh 13,9%  responden dan Hanura di posisi keempat melalui pilihan responden sebanyak 6,9%.

 "Dua partai ini dipersepsikan publik sebagai partai bersih atau partai dengan kader yang jarang terlibat kasus korupsi," papar  Gema.

Sementara itu, di posisi pertama dan kedua diisi oleh Partai Golkar dengan perolehan suara  19,7%  dan  PDI-P dengan 18,3%
"Jika pemilu dilaksanakan pada saat survei itu dilakukan, maka Partai Golkar dan PDI Perjuangan akan bersaing ketat untuk menjadi pemenang," tegasnya..

Survei LSN tersebut dilakukan pada 1-10 Mei 2013 dengan populasi WNI berumur minimal 17 tahun terdiri dari masing-masing 50% laki-laki dan perempuan.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper