Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mari Kita Dukung BPK Audit Pelayanan Tanjung Priok

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan arus barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia, serta adanya pengalihan pasar perdagangan ke Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan arus barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok yang selama ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang positif di Indonesia, serta adanya pengalihan pasar perdagangan ke Indonesia.

Hal itu karena kondisi Pelabuhan Tanjung Priok selama 5 tahun terakhir belum mengalami perubahan.

Ditambah lagi ancaman kepadatan peti kemas atau stagnasi masih membayangi pelabuhan Tanjung Priok menyusul masih lambannya kegiatan pengeluaran barang (delivery) dari lini 1 Pelabuhan.

Kondisi ini pun mengakibatkan dwelling time atau waktu tunggu pelayanan kapal dan barang melonjak dari sebelumnya rata-rata 6 hari kini menjadi lebih dari 8 hari. Padahal dalam rapat koordinasi awal tahun telah diputuskan dwelling time harus diturunkan dari rata-rata 6,7 hari menjadi 4 hari.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mendukung penuh upaya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang akan melakukan audit investigasi terhadap kinerja dan pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, terkait dengan semakin tingginya waktu tunggu kontainer (dwelling time).

Untuk mengantisipasi pertumbuhan arus barang, seharusnya ada rencana jangka pendek dan panjang, terutama guna mengurai YOR (Yard Occupancy Ratio)  yang panjang.

YOR yang sudah tidak normal menimbulkan kerugian ganda, baik bagi pemilik barang, operator transportasi dan logistik maupun konsumen itu sendiri.

Patut dikhawatirkan kondisi YOR tinggi dan dweeling time yang tidak efisien seperti dibiarkan karena sudah berlangsung cukup lama.

Bahkan, ada kesan operator pelabuhan justru enggan memindahkan peti kemas ke lapangan penumpukan penunjang logistik (over brengen) ke sekitar pelabuhan.

Upaya menekan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi tiga hari atau empat hari sebenarnya lebih baik, dan YOR (Yard Occupancy Ratio) menjadi 65% dapat dilakukan asal operator pelabuhan dan otoritas pelabuhan memiliki itikad untuk melakukannya.

Meskipun ada pihak yang diuntungkan akibat YOR dan dwelling time  tinggi, terutama operator pelabuhan mengingat kondisi saat ini memberikan  income tambahan, tetapi adanya dwelling time tentu akan menghambat jalanya perekonomian.

 

Pengirim:

Novita Anggraini

Alamat : Jl. Asembaris Raya No. 13 Tebet  Jakarta Selatan


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper