BISNIS.COM, JAKARTA- Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan partai-partai koalisi kecewa terhadap sikap PKS yang menolak kebijakan strategis pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi untuk menyelamatkan perekonomian.
Menurut Syarief Hasan, hal itu merupakan salah satu topik pembicaraan dalam rapat koalisi yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta Convention Center, Selasa (11/6/2013) malam.
Dalam rapat tersebut juga dibahas perkembangan perekonomian dan mengamankan kebijakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2013 agar dapat segera disetujui DPR.
"Kemudian yang terakhir tentang PKS, koalisi sangat kecewa. Kami harapkan seharusnya dalam suasana strategis seperti ini untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia, kita seharusnya bersama-sama, iya kan. Tapi ternyata PKS berbeda dengan kita, saya pikir itu, dan tentunya koalisi sangat kecewa," katanya.
Dalam rapat koalisi tersebut, semua ketua partai hadir, kecuali PKS karena tidak diundang. Tidak diundangnya PKS dalam rapat tersebut, sebagai bentuk kekecewan koalisi terhadap sikap partai tersebut. "Iya itu salah satu bentuk dari kekecewaan kami," katanya.
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengatakan koalisi sangat menyesalkan PKS yang tidak mendukung kebijakan startegis pemerintah dalam mengelola perekonomian.
Menurut dia, langkah PKS tersebut bisa diartikan telah meninggalkan koalisi karena tidak sesuai dengan tata aturan berperilaku (code of conduct) yang telah disepakati para anggota koalisi.
"Sangat disesalkan sikap PKS yang berbeda dengan pemerintah. Kalau tidak memberikan dukungan, berbeda dengan kebijakan strategis, menurut code of conduct, sama saja dengan memisahkan diri [dari Setgab koalisi]," katanya.
Ketua Umum PAN Hatta Rajasa enggan mengomentari sikap PKS. Bagi Hatta, RAPBN P 2013 diharapkan tetap disepakati sesuai jadwal pada 17 Juni nanti. "Kita harapkan APBN-P 2013 berjalan sesuai waktunya [17 Juni]. Kalau sikap PKS sudah tidak perlu ditanya lagi," katanya.
Sementara itu, rapat tertutup partai koalisi tertutup dimulai Selasa malam, sekitar pukul 20.00 WIB dan berlangsung selama lebih kurang 2 jam.
Rapat yang dipimpin Presiden Yudhoyono tersebut diikuti Wakil Presiden Boediono, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Ketua Umum PAN yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Mensesneg Sudi Silalahi, Menhukham Amir Syamsuddin, Menag yang juga Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, dan Menakertrans yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
SBY Pimpin Rapat Koalisi, PKS Tidak Diundang
BISNIS.COM, JAKARTA- Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan partai-partai koalisi kecewa terhadap sikap PKS yang menolak kebijakan strategis pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi untuk menyelamatkan perekonomian.Menurut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
46 menit yang lalu
Historia Bisnis: Kala Soeharto Setujui Mega Proyek Kota Mandiri Jonggol
1 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
Pengamat Sebut 3 Alasan Masyarakat RI Masih Terima Dinasti Politik
43 menit yang lalu
Status Pailit Sritex (SRIL) Inkrah, Bagaimana Nasib Asetnya?
49 menit yang lalu