BISNIS.COM, JAKARTA--Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentikasi satu lagi jenazah terduga teroris jaringan Abu Roban yang tewas saat digerebek 2 pekan lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Pol. Boy Rafli Amar mengungkapkan jenazah yang dikenali secara ilmiah melalui proses DNA tersebut adalah Bastari alias Ahmad Nasir yang ditembak di Kebumen."Asal Bastari dari Batang. Tadi malam sudah dipulangkan ke keluarganya," ungkap Boy, Selasa (21/5/2013).
Kemarin (20/5/2013), jenazah yang berhasil diidentifikasi adalah Budi alias Angga yang ditembak mati di Bandung. Dengan demikian, Polri sudah mengidentifikasi dua dari tujuh jenazah terduga teroris yang ditembak mati di Bandung, Kendal, dan Kebumen.
Adapun, lima jenazah lainnya masih belum lolos identifikasi proses DNA, termasuk jenazah yang diduga Abu Roban. Mereka adalah diduga sebagai Bang Junet alias Encek dan Sarame (Bandung), Abu Roban (Kendal), Toni dan Bayu alias Ucup (Kebumen).
Apabila mereka belum lolos uji DNA, terang Boy, lima jenazah itu akan tetap disimpan. Polri hingga kini masih berusaha untuk mendapatkan data ante mortem yang akan digunakan dalam tes DNA.
Sementara itu, Boy mengungkapkan dua terduga teroris yang dibekuk di Surakarta yakni David dan Ibrahim Sungkar, sudah resmi dijadikan tersangka. Keduanya diduga terkait dengan Nuaim Baasyir yang membeli senjata dengan jaringan William Maksum.
TERORIS: 2 Jenazah Sudah Diidentifikasi
BISNIS.COM, JAKARTA--Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentikasi satu lagi jenazah terduga teroris jaringan Abu Roban yang tewas saat digerebek 2 pekan lalu.Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Pol. Boy Rafli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Winda Rahmawati
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu
Ada yang Masuk & Borong Jumbo Saham PGAS Jelang Tutup 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
17 menit yang lalu
KPK Duga Pengadaan LNG Pertamina 2013-2014 Tidak Disertai Kajian dan Studi
3 jam yang lalu
Legislator PKS Protes Sekolah Internasional Kena PPN 12%
5 jam yang lalu