“KRING...kring...,” seorang dari tiga petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bergegas menuju pos penjagaan untuk menjawab panggilan telepon, sementara yang lainnya berjaga-jaga di pintu gerbang utara rumah dinas Gubernur Riau yang saat ini dijabat oleh HM Rusli Zainal beserta keluarga.
Malam itu, Minggu (10/2) sekitar pukul 20.00 WIB. Rumah megah milik pejabat tertinggi di Provinsi Riau yang berlokasi di Jalan Diponegoro Pekanbaru tampak begitu sepi, namun cukup ketat penjagaan. Kala itu, “kota bertuah” pun baru saja dilanda hujan dengan intensitas yang lumayan tinggi hingga membuat jalanan basah dan beberapa titik menuju rumah megah itu tampak tergenang air.
“Ini instruksi langsung dari ajudan, tidak boleh ada tamu yang masuk tanpa terkecuali,” kata seorang petugas Satpol PP yang baru saja menjawab panggilan telepon di pos penjagaan.
Namun pernyataan si petugas tadi bertentangan dengan fakta yang ada ketika itu. Dimana puluhan orang justru telah berada di ruang tunggu pada teras rumah dinas Gubernur Riau bagian samping.
“Saya pun heran, orang-orang itu telah ada sejak tadi sore. Bagaimana menyuruh mereka keluar,” kata seorang petugas dihadapan beberapa jurnalis.
Tiga petugas ini tampak begitu panik. Mondar-mandir di depan pintu gerbang kediaman orang nomor satu di provinsi yang kaya akan sumber daya minyak dan gas bumi ini. “Kring... kring...," dering telepon kembali memaksa seorang petugas itu untuk berlari menjawab panggilan mendesak.
“Tujuh menit lagi, tujuh menit lagi," teriak petugas itu dari pos penjagaan yang diarahkan pada dua temannya yang berjaga-jaga di pintu gerbang.
Tidak lama kemudian, sekitar pukul 20.30 WIB, beberapa petugas itu membuka lebar pintu gerbang yang kemudian disusul dengan melintasnya serombongan mobil mewah yang jumlahnya lebih dari tujuh unit. Mobil-mobil itu secara beriiringan masuk kedalam halaman rumah dinas Gubernur Riau.
Segerombolan tamu yang telah berada di teras rumah kemudian berbaris di pintu utama untuk menyambut hangat sang tuan rumah yang ternyata menumpangi mobil mewah yang berada di barisan terdepan.
Kala itu, dari kejauhan Gubernur Riau Rusli Zainal hanya tampak sekilas. Pria gagah ini mengenakan jaket lengan panjang dan tetap melekatkan kacamata bertangkai hitam kesayangannya pada dua bola matanya.
Rusli baru saja keluar dari dalam mobil, ia langsung disambut dengan pelukan hangat para tamu yang telah menantinya sejak sore hari. Pria gagah ini dipeluki secara bergilir, seperti ada duka yang mendalam. Terlebih kala itu, raut wajah para tamu ini tampak begitu gundah. Tidak ada tanda-tanda keceriaan.
Pemandangan seperti "bertabur duka" malam itu, hanya tampak sesaat sebelum akhirnya sang tuan rumah mengajak para tamu untuk masuk ke istananya yang megah.
Rusli agaknya memang tengah berduka karena baru saja ditetapkan sebagai terangka untuk dua kasus sekaligus oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pertama, terkait kasus perubahan Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 6 2010 tentang Dana Pengikatan Tahun Jamak Pembangunan Arena Pekan Olahraga Nasional (PON).
Kemudian untuk kasus korupsi penerbitan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) di Pelalawan Riau periode 2001-2006.
Antrean kendaraan tamu-tamu duka sang gubernur tetap tampak mengantre untuk masuk dan menemui Rusli meski malam telah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Semakin larut, bahkan antrean kendaraan semakin ramai.
Tidak ada tanda-tanda keceriaan ketika itu. Yang tampak hanya ragam kegundahan dimana para pramudi kerap kali memarahi si petugas jaga yang mencoba setia terhadap perintah sang majikan.
“Kamu buka pintunya. Kamu pikir saya ini rampok, atau tamu nggak diundang apa...!," teriak seorang pria yang mengemudikan sebuah mobil mewah kepada sang petugas yang kemudian bergegas membuka pintu gerbang.
Situasi pun kian tegang, ketika dua unit mobil berplat merah yang datang belakangan juga dihalau secara tegas oleh sang petugas jaga itu.
Namun lagi-lagi, perintah majikan harus disingkirkan sejenak mengingat para tamu kehormatan itu memaksa untuk dapat menemui sang penghuni rumah yang agaknya bakal mendapat ungkapan duka nestapa.
Malam itu, Rusli Zainal memang kebanjiran tamu dari berbagai kalangan yang mengaku sebagai keluarga dan rekan kerja (pihak swasta) di rumah dinasnya usai ditetapkan sebagai tersangka kasus kehutanan dan suap penyelenggaraan PON XVIII 2012 oleh KPK beberapa waktu lalu. (antara/yus)
Duka Nestapa Di Rumah Gubernur Riau
“KRING...kring...,” seorang dari tiga petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bergegas menuju pos penjagaan untuk menjawab panggilan telepon, sementara yang lainnya berjaga-jaga di pintu gerbang utara rumah dinas Gubernur Riau yang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu