Bisnis.com, JAKARTA - Usai buruh menggelar demo di gerbang utama DPR/MPR RI, kini mahasiswa giliran menggelar aksi di gerbang Pancasila.
Berdasarkan pantauan Bisnis pukul 14.42 WIB, mayoritas mahasiswa yang berdemo di gerbang tersebut berasal dari kampus UHAMKA.
Terdapat satu mobil komando yang digunakan untuk berorasi. Dari orasi yang disampaikan, mahasiswa mengkritisi tunjangan rumah Rp50 juta bagi anggota dewan.
Selain itu, mereka menuntut agar guru honorer mendapatkan keadilan berupa kenaikan upah dan kepastian jabatan.
Mereka mencoret tembok dan gerbang menggunakan pilok. Adapun, mahasiswa juga membakar ban sebagai luapan kekesalan.
Pihak kepolisian telah memperketat keamanan. Di dalam kompleks parlemen, kepolisian telah menyiapkan dua mobil water canon dan pasukan kendaraan bermotor.
Baca Juga
Beberapa personel terlihat bersiap menggunakan APD Anti huru hara untuk memukul mundur demonstran jika situasi tidak kondusif.
Massa dari kalangan buruh mulai meninggalkan lokasi unjuk rasa di kawasan DPR RI, Jakarta Pusat pada Kamis (28/8/2025).
Berdasarkan pantauan Bisnis di Gerbang Utama DPR RI, mobil komando unjuk rasa telah beranjak dari titik orasi diikuti buruh yang membubarkan diri dengan berjalan kaki menjelang pukul 12.30 WIB.
Seiring dengan pergerakan buruh, ruas Jalan Gatot Subroto mulai dibuka untuk sepeda motor, tetapi belum tampak terdapat kendaraan roda empat yang melintas.
Pada saat bersamaan, petugas keamanan baik dari Pengamanan DPR RI, kepolisian, hingga TNI juga tampak masih berjaga di sekitar lokasi aksi.
Sebelumnya, Presiden Partai Buruh/Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan bahwa kalangan buruh tengah menyiapkan mogok nasional, meskipun ingin unjuk rasa berlangsung kondusif.
Menurutnya, aksi yang berlangsung di kawasan DPR RI pada hari ini merupakan aksi damai yang mengedepankan dialog bersama, termasuk dengan mahasiswa.
"Mari kita aksi bersama, tetapi jangan ada kekerasan. Jangan ada kericuhan, kita sampaikan. Ini bukan aksi yang pertama.
Bahkan kami mempersiapkan mogok nasional, jutaan buruh akan berhenti produksi," katanya kepada awak media.
Sebelumnya, jumlah massa aksi diklaim mencapai 10.000 buruh dari berbagai wilayah. Aksi serupa juga digelar secara serentak di berbagai provinsi dan kota industri besar.