Bisnis.com, JAKARTA — Para pelaku penculikan Kepala Cabang KCP Bank BRI di Jakarta Pusat, MIP (35), telah meminta maaf kepada keluarga korban.
Pengacara Pelaku Penculikan, Adrianus Agal menyampaikan empat kliennya itu hanya bertugas sampai menjemput paksa MIP dari Lotte Grosir di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Setelah itu, AT, RS, RAH dan RW alias Eras menyerahkan MIP ke sosok berinisial F. Hanya saja, Adrianus enggan mengungkap sosok F itu.
"Kami datang sekarang bergerak cepat ini, intinya kami mengetuk pintu hati keluarga korban, untuk permohonan maaf kami dan berbelasungkawa," ujar Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).
Dia menyampaikan bahwa dalam peristiwa penculikan ini terdapat tiga klaster, yakni klaster pengintai, penjemputan paksa dan eksekutor. Dalam hal ini, empat klien Adrianus tidak masuk pada klaster pengintaian maupun eksekutor.
"Nah kami terputus di pengintai sama eksekutor. Adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka," imbuhnya.
Baca Juga
Lebih jauh, Eras Cs melakukan pekerjaan penjemputan paksa ini lantaran diiming-imingi imbalan jutaan rupiah. Adapun, kata Adrianus, uang muka pekerjaan jemput paksa itu tidak sampai Rp50 juta.
"Saya tidak bisa memastikan angka DP-nya berapa. Tapi angkanya tidak lebih dari 50 jutaan," pungkas Adrianus.
Sekadar informasi, kejadian penculikan Kepala KCP Bank BUMN ini terjadi di parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo pada (20/8/2025).
Berdasarkan rekaman CCTV yang diterima Bisnis, tampak MIP tengah berdiri di TKP dan hendak masuk ke mobilnya berkelir hitam, namun MIP tiba-tiba disergap oleh sejumlah orang.
Meskipun sempat melawan, MIP terlihat tak bisa lepas dari penyergapan itu. MIP kemudian diseret ke mobil berwarna putih milik komplotan tersebut dan bergegas meninggalkan lokasi.
Keesokan harinya, mayat MIP ditemukan di Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis (22/8/2024) sekitar 05.30 WIB. Jenazah itu ditemukan dalam kaki dan tangan terikat, serta mata dilakban.