Bisnis.com, JAKARTA - Hari Raya Iduladha tinggal menghitung hari. Umat Islam di seluruh dunia tengah bersiap untuk menyambut momen penuh makna ini, salah satunya dengan melaksanakan ibadah kurban.
Dalam pelaksanaannya, memilih hewan kurban yang sesuai dengan syariat Islam dan sehat secara fisik menjadi hal yang sangat penting.
Dilansir dari psp.pertanian.go.id pada Kamis (22/5/2025), menjelang Iduladha 1446 H ini permintaan terhadap hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba diperkirakan meningkat tajam hingga 15 persen dibanding tahun lalu. Hal ini turut mendorong pemerintah dan para ahli peternakan untuk terus mengimbau masyarakat agar cermat dalam memilih hewan kurban.
Simak tips dari para ahli dan lembaga resmi untuk memilih hewan kurban dari MUI:
1. Pastikan Hewan dalam Keadaan Sehat
Hewan kurban harus dalam kondisi sehat, tidak kurus, dan tidak mengidap penyakit. Ciri-ciri hewan sehat antara lain mata jernih, nafsu makan baik, tidak lesu, serta tidak mengeluarkan cairan dari hidung atau mulut.
Calon pembeli disarankan untuk membeli hewan di tempat penjualan resmi yang memiliki sertifikat pemeriksaan kesehatan dari dinas peternakan setempat.
2. Sesuai Usia yang Disyaratkan
Dalam syariat Islam, terdapat ketentuan usia minimum hewan kurban. Untuk sapi dan kerbau, minimal berusia dua tahun, sedangkan kambing dan domba minimal berusia satu tahun atau telah berganti sepasang gigi seri permanen (poel).
Cara mengeceknya bisa melalui pemeriksaan gigi. Peternak yang berpengalaman atau dokter hewan biasanya dapat membantu mengecek apakah hewan sudah memenuhi kriteria usia.
3. Tidak Cacat Fisik
Nabi Muhammad SAW melarang hewan yang cacat untuk dijadikan kurban. Hewan yang pincang, buta, sangat kurus, atau sakit tidak sah untuk dikurbankan. Karenanya, pembeli wajib memeriksa kondisi fisik hewan secara menyeluruh.
Hewan yang layak kurban harus memiliki postur tubuh yang seimbang dan tidak menunjukkan tanda-tanda luka parah atau infeksi.
4. Perhatikan Sumber dan Riwayat Pemeliharaan
Sebaiknya pilih hewan kurban yang berasal dari peternakan atau pemasok yang terpercaya dan memiliki rekam jejak baik dalam pemeliharaan ternak.
Hewan yang dirawat dengan baik cenderung lebih sehat dan tidak membawa risiko zoonosis (penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia).
5. Pilih Waktu Pembelian yang Tepat
Masyarakat dianjurkan untuk tidak membeli hewan kurban secara mendadak menjelang hari H. Pembelian di waktu yang terlalu mepet meningkatkan risiko kehabisan stok atau mendapatkan hewan yang tidak layak.
Idealnya, hewan kurban sudah dibeli dan diamati sejak dua minggu sebelum Iduladha, agar ada waktu cukup untuk pemeriksaan ulang dan adaptasi.
6. Ketahui Harga Pasar dan Bandingkan
Harga hewan kurban bisa berbeda tergantung jenis, berat, dan lokasi penjualan. Oleh karena itu, penting bagi calon pembeli untuk membandingkan harga di beberapa tempat sebelum memutuskan membeli. Pemerintah daerah biasanya juga merilis estimasi harga rata-rata hewan kurban menjelang Iduladha sebagai acuan.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan masyarakat bahwa esensi kurban bukan semata pada besar atau kecilnya hewan yang dikurbankan, melainkan pada keikhlasan dan kepatuhan terhadap ajaran agama.
Sementara itu, Kementerian Agama juga telah menerbitkan panduan pelaksanaan kurban, termasuk tata cara penyembelihan, distribusi daging, dan kebersihan tempat pemotongan. Hal ini penting demi menjaga aspek kesehatan masyarakat serta memperkuat semangat gotong royong dalam berbagi.
Dengan memahami tips-tips di atas, masyarakat diharapkan dapat berkurban secara tepat, sah, dan membawa manfaat bagi sesama. Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H ini, mari sambut dengan semangat kepedulian dan ketulusan hati. (Mianda Florentina)