Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV) Tô Lâm sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif (Comprehensive Strategic Partnership).
"Hari ini kita mendapat kehormatan kunjungan Yang Mulia Saudara Tô Lâm dan delegasi tingkat tinggi dari Viet Nam. Kunjungan ini kebetulan bersamaan dengan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vietnam," ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (10/3/2025)
Dalam pertemuan ini, kedua negara menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, pendidikan, sains, serta hubungan antar masyarakat.
Menurutnya, komitmen tersebut diwujudkan dalam tiga dokumen kerja sama yang dipertukarkan di hadapan kedua pemimpin negara, mulai dari Letter of Intent (LoI) dalam Kerja Sama Peningkatan Kapasitas Bidang Teknik dan Ekonomi Digital yang ditunjukkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan Menteri Industri Vietnam.
Kemudian, Letter of Intent (LoI) pada Kerja Sama Bidang Sains dan Teknologi yang ditunjukkan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Menteri Sains dan Teknologi Vietnam.
Terakhir, Implementing arrangement dalam Kerja Sama Aquacultur yang ditunjukkan oleh Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia serta Wakil Menteri Lingkungan Vietnam.
Baca Juga
Kepala Negara menyampaikan bahwa kerja sama ekonomi menjadi salah satu fokus utama untuk mendorong pertumbuhan kedua negara.
"Kami setuju untuk mencapai hubungan ekonomi bilateral, mencapai target US$18 miliar pada 2028," ucapnya.
Selain itu, kata Prabowo, Indonesia juga menyambut baik investasi dari Vietnam di berbagai sektor, termasuk otomotif, pertanian, serta ketahanan pangan. Menurutnya, kerja sama ini tidak hanya bermanfaat bagi kedua negara tetapi juga berpotensi untuk membantu ketahanan pangan global.
"Kami juga menyambut baik investasi Vietnam di Indonesia di bidang otomotif, juga di bidang pertanian, dan dalam berbagai bidang lainnya. Ini akan membantu kedua negara meningkatkan ketahanan pangan. Dan kita bahkan bisa menjadi penyumbang bagi pangan dunia," imbuhnya.
Selain perdagangan dan investasi, kerja sama ekonomi akan diperluas ke sektor perikanan, ekonomi digital, ekonomi hijau, serta industri teknologi tinggi.
Presiden Ke-8 RI pun optimistis bahwa kemitraan strategis komprehensif ini akan semakin memperkuat hubungan ekonomi kedua negara dalam jangka panjang.
“Kami yakin bahwa ini akan membawa kemakmuran bagi kedua rakyat kita,” katanya.
Terakhir Prabowo juga menegaskan bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki sejarah perjuangan yang sama dalam melawan imperialisme dan kolonialisme. Bahkan Indonesia dan Vietnam juga menyatakan kemerdekaan di tahun yang sama.
“Kita melawan penjajah dengan perang yang membutuhkan pengorbanan yang besar. Vietnam lebih lama, Vietnam lebih banyak pengorbanan, mereka perang 30 tahun tanpa henti,” pungkas Prabowo.