Bisnis.com, JAKARTA - Inilah update kronologi jatuhnya pesawat Korea, Jeju Air, yang jadi kecelakaan paling mematikan dalam sejarah penerbangan Korea.
Dilansir dari Koreaboo, pada pagi hari tanggal 29 Desember 2024 waktu setempat, pesawat Jeju Air 2216 jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan di Korea Selatan setelah berangkat dari Bangkok, Thailand.
Laporan menyebut bahwa dalam pesan teks mengerikan yang dikirim beberapa menit sebelum kecelakaan, seorang penumpang mencatat pesawat tersebut bertabrakan dengan burung.
Beberapa jam setelah insiden tersebut, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan mengonfirmasi bahwa menara kontrol mengirimkan peringatan serangan burung sebelum pendaratan. Pilot mengumumkan Mayday semenit kemudian.
Sebagai informasi, “Mayday” adalah sinyal marabahaya yang digunakan saat menghadapi keadaan darurat yang mengancam jiwa. Pesawat yang telah menyatakan Mayday akan menerima bantuan langsung dan prioritas dibanding pesawat biasa lainnya.
Saat ini,ihak berwenang telah mengamankan perekam data penerbangan untuk penyelidikan.
Baca Juga
Dilansir dari Reuters, tabrakan dengan burung bisa saja berdampak pada mesin CFM International jika sekawanan burung terhisap ke dalamnya, tetapi hal itu tidak akan langsung mematikan mesin.
Setelah peringatan serangan burung dan deklarasi mayday, pilot berusaha mendarat di landasan pacu dari arah yang berlawanan. Inilah yang kemudian menimbulkan banyak pertanyaan dari para pakar penerbangan.