Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meta Buka Pembatasan Akun Donald Trump di Facebook dan Instagram

Meta mencabut restriksi ketat akun Facebook dan Instagram mantan presiden AS Donald Trump.
Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara dalam sebuah acara kampanye Pilpres AS di Trump National Doral Golf Club di Miami, Florida, AS, pada Selasa, 9 Juli 2024. Eva Marie Uzcategui/Bloomberg
Mantan Presiden AS Donald Trump berbicara dalam sebuah acara kampanye Pilpres AS di Trump National Doral Golf Club di Miami, Florida, AS, pada Selasa, 9 Juli 2024. Eva Marie Uzcategui/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) Meta yang juga induk dari Facebook dan Instagram, telah mencabut restriksi ketat terhadap akses calon presiden AS Donald Trump, dalam kedua media sosial tersebut.

Berdasarkan laporan The Verge, yang dilansir Sabtu (13/6/2024), Meta menyampaikan bahwa mantan presiden Donald Trump tidak lagi dikenai hukuman berat atas pelanggaran aturan konten di akun Facebook dan Instagram miliknya.

Presiden urusan global Meta, Nick Clegg, dalam sebuah unggahan blog perusahaan menyampaikan bahwa pembatasan dibuka agar Trump dapat bebas menyampaikan ekspresi politik dalam Pemilu presiden AS.

"Dalam mempertimbangkan tanggung jawab kami untuk mengizinkan ekspresi politik, kami percaya bahwa rakyat Amerika harus dapat mendengar dari para calon Presiden dengan dasar yang sama," katanya.

Dia pun menyampaikan bahwa  pembatasan sebelumnya terhadap akun Trump merupakan respons terhadap keadaan yang ekstrem dan luar biasa, dan tidak perlu diterapkan.

Untuk diketahui, akun Trump dapat ditangguhkan sepenuhnya jika melakukan pelanggaran yang relatif kecil, berbeda dengan sanksi bagi akun lainnya.

Sekarang, dengan Konvensi Nasional Partai Republik yang akan berlangsung minggu depan, Trump di Facebook dan Instagram akan diperlakukan sama seperti orang lain.

Sebelumnya, Meta bersama platform lainnya menangguhkan akun Trump sejak 6 Januari 2021. Pada awal 2023, dia diizinkan kembali ke Facebook dan Instagram tetapi masih ditempatkan di kotak penalti.

Pada saat itu, meta menyampaikan bahwa aun Trump dapat ditangguhkan lagi hingga 2 tahun ke depan jika kontennya melanggar lebih lanjut.

Sementara itu, sejak 30 Juni, Trump telah mulai mengunggah secara teratur lagi di Facebook, membagikan video kampanye dan serangannya terhadap Presiden Joe Biden.

Adapun, Trump memiliki 34 juta pengikut di Facebook dibandingkan 11 juta pengikut Biden. Di Instagram, dia memiliki hampir 25 juta pengikut dibandingkan Biden 17,1 juta pengikut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper