Bisnis.com, JAKARTA — Hubungan dagang Rusia dan China tampak kian menguat di tengah sanksi Eropa terhadap Negeri Beruang Merah. Salah satunya, ekspor gas yang telah memecahkan rekor baru.
Dilansir dari Bloomberg, Gazprom PJSC mencetak rekor harian baru untuk ekspor gas ke China pada Sabtu (16/12/2023).
Meskipun tidak mengungkapkan volume gas yang dikirim ke China itu, Gazprom menyatakan bahwa pihaknya berupaya meningkatkan pasokan ke Beijing melalui pipa Power of Siberia.
"Tambahan kontrak pasokan gas dengan CNPC China memungkinkan perusahaan milik negara Rusia itu untuk meningkatkan aliran gas mulai pertengahan November 2023," dilansir dari Bloomberg pada Senin (18/12/2023).
Pejabat Gazprom membahas potensi pengiriman gas melalui pipa Power of Siberia, yang akan melewati Mongolia. Hal itu menjadi salah satu pembahasan dalam pertemuan di Beijing, China pada Kamis (14/12/2023).
Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, menurut kantor berita Interfax, menyampaikan harapannya agar kesepakatan antara Gazprom dan CNPC mengenai kontrak gas melalui Mongolia dapat tercapai sesegera mungkin.
Baca Juga
Tercapainya rekor ekspor oleh Gazprom pun menggarisbawahi pentingnya China sebagai negara tetangga Rusia, setelah Negeri Beruang Merah kehilangan pasar Eropa. Benua Biru memberikan sanksi kepada Rusia akibat serangannya ke Ukraina yang masih berlangsung.
Kementerian Energi Rusia memperkirakan bahwa ekspor gas ke China akan mencapai 22 billion cubic meters (bcm) tahun ini. Pada 2024, ekspor diperkirakan meningkat hingga 30 bcm.