Bisnis.com, JAKARTA – Pilihan politik dari Effendi Muara Sakti Simbolon menyulut sikap dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memberikan teguran keras kepadanya.
Penyebabnya, politisi dari partai berlogo moncong banteng putih itu menyatakan dukungan secara terbuka kepada bakal calon presiden (bacapres) yang diusung oleh Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Walhasil, nama Effendi Simbolon dikabarkan tidak masuk dalam daftar calon legislatif (caleg) PDI Perjuangan (PDIP) yang akan bertarung pada pemilihan umum (pemilu) 2024.
Sekadar informasi, Effendi Muara Sakti Simbolon merupakan sosok yang menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) empat periode sejak 2004.
Di DPR-RI, Effendi menjabat sebagai wakil ketua komisi VII yang fokus pada bidang permasalahan Energi Sumber Daya Mineral, Riset, Teknologi dan Lingkungan Hidup hingga 2013. Adapun, sejak 2019, dia merupakan anggota Komisi I DPR RI.
Effendi yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana PDIP, sempat diusung sebagai bakal calon sekretaris jenderal PDIP untuk periode tahun 2010 hingga 2015.
Baca Juga
Menilik ke belakang, Effendi merupakan pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang juga adalah putra bungsu dari St. MM Simbolon dan Martha br. Tobing.
Dia mengenyam pendidikan di SD Negeri Cendrawasih Banjarbaru (1969–1975), kemudian berpindah ke Jakarta. Di Jakarta, dirinya bersekolah di SMP Negeri 41 Jakarta (1975–1979) dan SMA Negeri 3 Jakarta (1979–1982). Dalam bangku pendidikanny, Effendi pernah ditunjuk menjadi Ketua Alumni SMA Negeri 3 Jakarta dengan anggota sekitar 600 orang yang terdiri dari berbagai kalangan.
Selepas lulus SMA, Effendi mengambil studi S-1 Manajemen Perusahaan di Universitas Jayabaya dan meraih gelar Doktorandus pada 1988. Sambil berkursi di DPR, pada 2011 dia masih haus mengejar ilmu dengan menempuh studi S-2 Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran dan meraih gelar Magister Ilmu Politik pada 2013. Bahkan, dia langsung melanjutkan studi S-3 Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran dan meraih gelar Doktor pada 2015.
Tak hanya mengenyam pendidikan, Effendi juga dipercaya dalam sejumlah bidang organisasi, salah satunya untuk menjabat sebagai Ketua Umum PB Lembaga Karate-Do Indonesia (PB Lemkari) hingga tahun 2012 menggantikan ketua lama periode 2004-2008, Doddy Susanto. Effendi juga merupakan salah satu penggagas terbentuknya Pusat Punguan Simbolon dohot Boruna se-Indonesia (PSBI), sebuah perkumpulan bagi marga Simbolon.
Dia juga sempat ikut berpartisipasi sebagai calon gubernur pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Utara 2013, berpasangan dengan Jumiran Abdi. Dalam pemilihan ini, pasangan Effendi-Jumiran meraih posisi ke-2 dengan 24,34 persen suara sementara posisi pertama diraih pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi dengan 33,00 persen suara.