Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan safari. Kali ini, mantan Kabareskrim tersebut menemui Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin.
Listyo dalam keterangannya usai pertemuan tersebut memaparkan, ada banyak hal yang dibahas dengan jaksa agung dua di antaranya terkait memperkuat transparansi proses penanganan kasus dan percepatan penanganan kasus.
"Tadi kami akan membuat pelayanan publik pemantauan perkara secara online, nantinya masyarakat bisa mengikuti proses kasusnya," kata Listyo, Rabu (3/2/2021).
Sementara terkait prinsip penanganan kasus yang cepat, Kapolri menerangkan bahwa jaksa agung telah siap membantu Polri untuk mempercepat proses penanganan perkara.
"Kalau di kami ada istilah P19, jaksa agung memberikan dukungan kepada kami, sehingga diharapkan bisa P21 dan segera disidangkan," ujarnya.
Sebelum ke Kejagung, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah mengunjungi sejumlah tokoh dan institusi mulai dari NU, Muhammadiyah, hingga Panglima TNI.
Listyo Sigit adalah calon tunggal yang disodorkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR. Dia akan menggantikan posisi Jenderal Pol Idham Azis yang segera memasuki masa pensiun pada Februari mendatang.
Listyo adalah pria kelahiran Ambon, Maluku 1969. Sebelum akhirnya dipilih sebagai calon Kapolri tunggal oleh Presiden Jokowi, alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu telah melewati banyak penugasan.
Dalam catatan Bisnis, jenderal bintang empat itu banyak bertugas di wilayah hukum Polda Jawa Tengah. Pada tahun 2009, dia pernah menjabat sebagai Kapolres Pati dan kemudian menjadi Kapolres Sukoharjo. Listyo juga tercatat sebagai Wakapoltabes Semarang pada 2010 lalu.
Pada tahun 2011, Listyo mendapat promosi dan bertugas sebagai Kapolres Surakarta atau Solo. Kebetulan pada saat itu, Wali Kota Solo dijabat oleh Joko Widodo atau Jokowi, yang kemudian terpilih menjadi presiden saat ini.
Selama bertugas di Solo, Listyo tercatat pernah menangani satu kasus menonjol yakni bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo. Peristiwa tersebut, menewaskan pelaku dan melukai 9 orang yang berada di sekitar gereja.
Perjalanan karir Listyo Sigit usai peristiwa itu bisa dibilang makin moncer. Dia ditarik ke Bareskrim dan kemudian menjabat Direskrimum Polda Sulawesi Tenggara.
Pada tahun 2014, kedekatan Jokowi dan Listyo berlanjut. Setelah memenangkan pemilu 2014, Jokowi menunjuk Listyo sebagai ajudannya. Sebelum akhirnya menjabat Kabareskrim, Listyo sempat menjadi Kapolda Baten dan selanjutnya menjabat Kadiv Propam Mabes Polri.