Salah satu wujud upaya memerdekakan anak dalam belajar adalah dengan memberikan kebebasan menerapkan kurikulum dan penyesuaian belajar berdasarkan minat dan bakat siswa.
“Banyak organisasi yang sudah melakukan praktik-praktik baik, bahwa kemerdekaan muncul bukan hanya dari kebijakan, tapi juga dari diri sendiri,” kata Najelaa.
Harapannya, walaupun belum merdeka belajar belum tercapai, dengan semangat berkolaborasi dan keinginan melakukan perubahan dan semua ingin berperan, waktu untuk mencapao target merdeka belajar sudah tidak terlalu jauh.
Di sisi lain, pembelajaran tatap muka pada masa pandemi Covid-19 pun bak menjemput maut.
Risiko penularan Virus Corona di sekolah muncul disebakan para siswa berpeluang besar untuk berkerumun plus daya tahan tubuh anak-anak yang masih lemah.