Sekali lagi, Partai Golkar memang partai yang dinamis dan terbiasa dengan dinamika politik menjelang munas.
Apalagi, tidak ada jaminan pemilihan ketua umum akan terjadi secara aklamasi seperti yang terjadi dengan PKB dan PDIP yang lebih dulu memilih pemimpinnya.
Informasi terbaru soal munas keluar dari Wakil Ketua Korbid Kepartaian Partai Golkar Darul Siska. Dia menyatakan sampai saat ini terdapat empat nama yang bakal bertarung memperebutkan kursi ketua umum dalam munas Desember mendatang.
"Sekarang sudah muncul empat nama sebagai bakal calon ketum, Airlangga, Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo dan Ridwan Hisyam," ujarnya.
Darul menyambut langkah DPP Partai Golkar menetapkan munas untuk pemilihan ketua umum menunjukkan konsolidasi organisasi partai akan segera terlaksana.
Meski petahana Ketua umum Partai Golkar Airlangga telah digadang-gadang untuk maju kembali sebagai calon ketua umum, namun Wakorbid Pratama Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan dirinya tidak bisa menolak desakan kader di daerah yang mengusungnya sebagai calon ketua umum (caketum).
Ketua MPR itu juga mengakui maju-tidaknya dia sebagai caketum bukan untuk kepentingan pribadi, namun untuk kepentingan yang lebih besar bagi Partai Golkar.
Bamsoet juga mempersilakan Airlangga Hartarto maju kembali sebagai caketum sebagaimana juga dengan para kader lainnya.
Kalau faktanya demikian, tampaknya hanya akan ada dua calon kuat untuk maju di Munas Golkar mendatang, yakni Airlangga versus Bamsoet.
Tentu pertanyaannya apakah Airlangga akan mementahkan tradisi kepemimpinan di Partai Golkar selama dua periode, atau sebaliknya, Bamsoet akan menerima estafet kepemimpina untuk periode 209-24 dari sang petahana. Selamat melaksanakan munas!