Akan tetapi, terlepas dari sifat pragmatis yang ‘tidak haram’ dalam dunia politik, Partai Golkar tampaknya akan terus berkiprah sebagai salah satu pilar demokrasi di Indonesia.
Di DPR Golkar menguasai 85 kursi dan di kabinet juga menempati sejumlah menteri sehingga bukan tidak mungkin hal itu akan berpengaruh untuk posisi politik lima tahun ke depan.
Apalagi, kini salah satu partai politik tertua di Indonesia itu berada di barisan koalisi pendukung pemerintah dengan menempatkan sejumlah kadernya di posisi cukup strategis.
Tidak hanya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang kini menjadi ketua umum, ada pula Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan selain Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang berada di Kabinet Indonesia Maju dan Menpora Zainuddin Amali.
Apakah dengan demikian Golkar akan merebut kembali posisinya pada tahun 2004 ketika memenangkan pemilu?
Tentu masih harus diurai oleh waktu.