Bisnis.com, JAKARTA – Penyelidikan kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines menemukan kesamaan yang kuat dalam data angle of attack pada flight data recorder dengan data dari kecelakaan Lion Air.
Seorang sumber yang diwawancarai Reuters mengatakan grafik dari kedua penerbangan sangat mirip dengan pesawat Lion Air yang jatuh pada Oktober 2018 dan menewaskan 189 orang.
Angle of attack adalah parameter penerbangan utama, yang mengukur derajat antara aliran udara di bagian bawah dan sayap pesawat. Jika terlalu tinggi, pesawat dapat kehilangan daya angkat atau yang lazim disebut stall.
“Grafik dari dua set data sangat mirip," ungkap sumber tersebut, Senin (18/3/2019), yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masuh dalam tahap awal penyelidikan.
Respons komputer penerbangan terhadap sensor angle of attack yang dicurigai mengalami masalah adalah inti dari penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap kecelakaan Lion Air.
Kementerian Transportasi Ethiopia, otoritas kecelakaan udara Prancis BEA dan Badan Penerbangan Federal AS (FAA) semuanya merujuk ke kesamaan antara dua kecelakaan, namun pada pejabat keselamatan tersebut menekankan penyelidikan berada pada tahap awal.
"Semuanya akan diselidiki," kata juru bicara Kementerian Transportasi Ethiopia Musie Yehyies kepada Reuters.
Kedua pesawat tersebut merupakan tipe Boeing 737 MAX 8 dan jatuh beberapa menit setelah lepas landas dengan pilot yang melaporkan masalah kontrol penerbangan.