Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perencanaan Pembangunan nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro memperoleh penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Penghargaan itu disematkan atas kiprahnya mendorong reformasi fiskal dan mengakselerasi pembangunan. Penghargaan diberikan dalam Sidang Terbuka Institut Teknologi Bandung “Peringatan 98 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia”.
Dalam keterangan resminya, Kamis (5/7/2018), Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan bahwa Bambang Brodjonegoro berjasa menjadi inisiator amnesti pajak dan resformasi pajak serta berperan sentral dalam peningkatan kesejahteraan apartausr sipil negara, TNI, dan Polri saat masih menjabat sebagai menteri ekuangan.
“Profesor Bambang telah meletakkan dasar pembangunan yang komprehensif, tidak hanya berwawasan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pemerataan berbasis pembangunan kewilayahan terintegrasi, serta pertumbuhan baru dan inisiator pembiayaan investasi non anggaran pemerintah yang saat ini menjadi inisiatif pembiayaan agar pembangunan tidak semata dilakukan dengan pembiayaan APBN,” ujar Kadarsah.
Sebagai kampus terbaik dan tertua dalam pengembangan sains dan keteknikan sejak 98 tahun yang lalu, ITB turut memetik manfaat dari inovasi pembiayaan alternatif tersebut, yakni pembangunan kampus Cirebon dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Sementara itu, Bambang Brodjonegoro mengaku penghargaan itu memperkuat upayanya mengabdi dan mendorong kemajuan Indonesia.
“Merupakan suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi saya untuk menerima penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari Institut Teknologi Bandung. Penghargaan ini tentu akan membuat saya semakin mengabdi untuk bangsa dan negara, mendorong kemajuan Indonesia melalui percepatan pembangunan dengan menerapkan inovasi berbasis riset,” katanya.
Percepatan pembangunan nasional juga akan didukung oleh pembangunan Iptek dan pengembangan program studi keteknikan yang mumpuni.
Sebagai pionir pengembangan ilmu keteknikan, ITB diharapkan semakin mampu melahirkan lulusan sarjana teknik yang dapat bersaing secara global, yang menurut Darmstadt (2006) ditandai dengan lima karakteristik utama: kompeten secara teknis (technically competent), berwawasan global (globally sophisticated), sadar budaya (culturally aware), inovatif, dan berjiwa wirausaha (entrepreneur).
Terkait dengan wirausaha, sesuai data situs pembanding iPrice dan Venturra, ITB menjadi kampus yang paling banyak melahirkan pendiri start up sukses di Indonesia.
Setidaknya, ada 14 alumni ITB yang sukses di bidang start-up, di antaranya CEO Bukalapak Achmad Zaky, CEO Agate Arief Wihiyasa, dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra.