Bisnis.com, MEDAN - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berdialog dengan sekitar 3.000 guru di Kota Medan, Sumatra Utara.
Kegiatan tersebut dikemas dalam acara Temu Ramah Guru di Sekolah Cinta Budaya di Medan, Jumat (26/1).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani memberi apresiasi kepada para guru yang berasal dari 600 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Medan, Serdang Bedagai dan Deli Serdang.
“Saya kemarin berfikir banyak tidak ya yang datang. Ternyata yang datang banyak. Ini pertama kali silaturahmi kita ya. Tentu saja saya berharap bahwa ini bukan pertemuan kita terakhir dan bisa bersilaturahmi lagi,” ujar Menko PMK Puan Maharani.
Agenda kegiatan tersebut juga dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan, Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi. Tampak hadir juga bakal Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatra Utara Djarot Syaiful Hidayat dan Sihar Sitorus.
Puan mengungkapkan bahwa guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan karakter. Tentu saja, kata Puan, dalam membangun karakter anak, jiwa dan akhlak terutama, bagi anak-anak Indonesia untuk masa depan Indonesia ke depan tentunya.
“Jadi, bagaimana anak-anak nanti itu seperti apa, tentu saja terlepas dari dididik oleh keluarganya baik ibu bapaknya di rumah. Sebagian besar waktu mereka itu harus dan dalam pendidikan yang diberikan oleh bapak ibu sekalian guru-guru ini. Kalau kemudian bapak ibu tidak bisa menjadi tauladan bagi anak-anak kita, tentu saja karakter dan akhlak dari anak -anak kita itupun tidak mungkin seperti yang kita harapkan,” paparnya.
Puan juga menanyakan apakah setiap sekolah melakukan upacara bendera di masing-masing sekolah.
"Sudah," teriak ratusan guru yang hadir dengan kuat. "Adakah upacara benderanya? menyanyikan indonesia raya kah?" tanyanya lagi.
"Iyaa….," sambut ratusan guru-guru tersebut.
Ia juga menanyakan perihal pemasangan pancasila beserta dengan sila -silanya, serta lambang garuda dan foto pahlawan nasional.
“Wah kalau di Medan atau Sumut ini oke-oke dong gurunya Pak Mendikbud,” ucap Puan kepada Mendikbud Muhadjir Effendi yang disambut riuh tepuk tangan seluruh guru yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut, Sofyan Tan mengungkapkan pertemuan ini dilatarbelakangi oleh curhat para guru yang dia jumpai pada kunjungannya ke sekolah-sekolah di Sumatra Utara.
“Apa yang saya temukan di lapangan saya sampaikan ke menteri dan hari ini hadir Menko PMK bersama mendikbud. Curhat para guru itu yakni sudah dapat sertifikasi namun uangnya selalu terlambat. Selain itu tenaga pendidikan juga perlu diperhatikan,” jelas Sofyan Tan.
Sementara itu, Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi berharap kehadiran Menko PMK di Kota Medan membawa perbaikan dan kemajuan sehingga pemerintah dapat melayani masyarakat lebih baik, termasuk kesejahteraan guru.
“Sejak 1 Januari 2017 ketika pemprov mengelola pendidikan di tingkat SMA dan SMK, jumlah Sekolah yang menggelar ujian nasional berbasis komputer meningkat dari 90 Sekolah menjadi 1.500 sekolah. Masih banyak yang perlu dibenahi agar bisa melayani masyarakat lebih baik,” ujar Tengku Erry.
