Kabar24.com, DENPASAR – Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengharapkan Bali menjadi provinsi pertama yang menyediakan distribution center dan penyeluran kredit ke pedagang pasar tradisional.
Dia menuruturkan, selama ini persaingan tidak sehat terjadi pada pedagang pasar tradisional dengan pasar modern.
Kata dia, barang yang diambil pedagang pasar modern dengan pasar tradisional sama jenisnya namun harganya berbeda. Hal itu lantaran perbedaan kuantitas barang, di mana Pasar modern mengambil dengan jumlah yang lebih besar dibanding pedagang pasar tradisional.
Selain masalah itu, ada pula perbedaan akses pendanaan yang dialami pedagang pasar tradisional. Kata dia, pedagang pasar tradisional harus membayar barang dengan uang tunai di hari yang sama saat mengambil barang sementara pasar modern dapat mencicil barang yang dibelinya, bahkan melunasi setelah tiga bulan kemudian.
“Jadi, tadi saya sempat tanya ke pedagang Pasar Nyanggelan, mereka mengatakan membeli barang dengan harga Rp13.500 dan menjual Rp14.000, cari untungnya hanya sedikit,” katanya, Jumat (6/10/2017).
Kata dia, berkaitan dengan masalah ini, pihaknya bersama perbankan sedang menyusun kolaborasi antara pasar modern dan pasar tradisional sehingga pedagang kecil dapat tertolong.
Baca Juga
Kolaborasi itu yakni lewat distribution center, di mana Perusahaan ritel membuat kulakan sehingga pedagang kecil yang ada di pasar tradisional maupun warung dapat mengambil barang di sana. Pada akhirnya, jenis barang yang didapat pedagang pasar tardisional dengan pasar modern akan sama begitupula dengan harganya.
Kemudian, bersama perbankan, pihaknya akan membuat kolaborasi yang memudahkan pedagang pasar tradisional mengambil kredit untuk membeli barang dagangannya.
Sehingga, melalui kolaborasi ini, pasar modern dan pasar tradisional tidak akan timpang lagi.
“Misalnya Indomaret bikin Indogrosir dan bikin membership yang anggota terdiri dari warung-warung dan mereka bisa mengambil barang di sana,” katanya.
Dia menurutkan, kebijakan ini akan segera terealisasi pada bulan ini. Ada beberapa daerah yang akan mengawali kebijakan ini seperti di Tanggerang. Namun dia mengharapkan, Bali bisa menjadi yang pertama.
“Nanti kita kumpulkan mana yang lebih siap yang sudah siap jalan duluanlah, tapi ini Bali harus duluan dan cepatan awas aja kalau enggak,” katanya.
Kata dia, pihaknya akan terus mendorong pasar tradisional untuk berkembang di Indonesia lantaran meciptakan hubungan emosional antar masyarakat.
“Kalau di pasar tradisional bisa bayar satu minggu hingga 1 bulan,” katanya.
Dia mengakui keberadaan Pasar Modern sangat membantu masyarakat dengan terbukanya lapangan kerja. Hanya saja, dia tetap menekankan bahwa pembagunan haruslah berkeadilan, yang mana hadirnya pasar modern agar tidak membunuh pedagang pasar tradisional.
“Kita tujuan membesarkan yang kecil dan yang besar dipaksa tidak cari untung dulu tapi juga tidak rugi,” katannya.