Dalam sejarahnya Catalonia adalah wilayah independen Semenanjung Iberia yang terletak di antara Spanyol dan Portugal, dengan bahasa, undang-undang dan kebiasaannya yang berbeda.
Saat perang Suksesi Spanyol pimpinan Raja Philip IV berakhir dengan kekalahan Valencia pada tahun 1707, di Catalonia pada tahun 1714, dan kepulauan terakhir pada tahun 1715, kemudian menghasilkan kelahiran Spanyol modern.
Raja-raja selanjutnya mencoba memberlakukan bahasa dan undang-undang Spanyol di wilayah tersebut. Namun, di Catalonia terus terjadi pemberontakan untuk memisahkan diri dari Spanyol. Puncaknya ketika pada 1938, ketika diktator Spanyol, Jenderal Francisco Franco membantai 3.500 milisi separatis Catalonia. Selama kepemimpinan Franco upaya pemisahan diri Catalonia bisa teredam.
Baru pada saat 1977 ketika demokrasi kembali ke negara tersebut, Catalonia diberi otonomi khusus yang lebih luas. Hal itu semakin membuat kelompok separatis leluasa mengkampanyekan kemerdekaan.
Pada Juli 2010 upaya kemerdekaan semakin bulat ketika Mahkamah Konstitusi di Madrid mengenyampingkan sebagian dari undang-undang otonomi tahun 2006, yang menyatakan bahwa tidak ada dasar hukum untuk mengakui Catalonia sebagai sebuah negara di Spanyol.