Bisnis.com, BALIKPAPAN--Bank Indonesia bersama pemerintah pusat mulai memberikan perhatian serius kepada Provinsi Kalimantan Timur untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi.
Dody Budi Waluyo, Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia menuturkan pemerintah Kalimantan Timur harus melakukan diversifikasi horizontal dan vertikal untuk mencetak pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Dia mengungkapkan diversifikasi horizontal di Kalimantan Timur bisa dilakukan dengan memaksimalkan wisata alam seperti potensi sungai dan hutan yang cukup luas. Untuk yang lebih spesifik, masyarakat di Kalimantan Timur memiliki konsep kebudayaan, sosial terkait dengan alam yang sangat kuat.
"Ekoturisme bisa menjadi potensi utama bagi Kalimantan Timur. Untuk diversifikasi vertikal, usulan kami adalah hilirisasi kelapa sawit dan karet," ungkapnya di Balikpapan, Kamis (13/7/2017).
Selain melakukan hilirisasi pembangunan smelter, sambungnya, pemerintah juga harus serius untuk mengoptimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy dan pembenahan pada industri gas. Tak muluk-muluk, Dody pun mengatakan agar diversifikasi berjalan maka perlu dilakukan pembenahan infrastruktur.
Melalui pembenahan infrastruktur, sambung Dody, konektivitas akan terjalin. Ada beberapa teknis dalam rencana target Pemda Kalimantan Timur yakni pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda yang ditargetkan rampung pada 2018.
Selain itu, Kalimantan Timur juga memiliki proyek pembangunan bandar udara baru, 24 pelabuhan strategis yang berfungsi sebagai penghubung dan feeder tol laut dan kereta api barang penumpang untuk jalur kawasan industri. Dody mengungkapkan isu energi juga menjadi sangat penting untuk pembenahan Kalimantan Timur.
Dia mengungkapkan diperlukan percepatan pembangunan proyek PLTU, status pengelolaan migas di Blok Mahakam dan hilirisasi batubara untuk kebutuhan domestik dan luar negeri. Selain itu, menjaga pasokan pangan dan memperkuat peran rupiah di Tanah Borneo menjadi penting, khusus di daerah perbatasan.