Bisnis.com, SEOUL - Seorang hakim di Korea Selatan menggelar pemeriksaan secara tertutup terhadap pemimpin Grup Samsung Jay Y Lee dan direktur eksekutif lainnya, Kamis, untuk memutuskan apakah mereka seharusnya ditahan terkait perannya dalam skandal korupsi yang diduga melibatkan Presiden Park Geun-hye.
Puluhan pengunjuk rasa yang dikelilingi oleh polisi antihuru-hara bertemu Lee, 48 tahun, yang mengenakan jaket warna gelap dan dasi biru laut saat tiba di Pengadilan Distrik Seoul Pusat untuk menghadiri pemeriksaan.
Pihak kejaksaan tindak pidana khusus Korsel memusatkan perhatian terhadap penyelidikan hubungan Grup Samsung dengan Park yang telah dimakzulkan oleh parlemen pada Desember lalu dan dilucuti jabatannya sambil menunggu putusan dari Mahkamah Konstitusi.
Jaksa menuduh Lee dalam kapasitasnya sebagai pemimpin konglomerat terbesar di Korsel yang memberikan dana 43 miliar won (sekitar Rp490 miliar) kepada para pengusaha dan organisasi yang disokong oleh rekan Park, Choi Soon-sil, sebagai imbalan atas dukungan terhadap merger dua perusahaan Samsung pada 2015.
Pendanaan tersebut teramsuk sponsor Samsung untuk karier berkuda putri Choi yang ditahan di Denmark atas permintaan pihak berwajib Korsel.
Park, Lee, Choi, dan Grup Samsung menampik tuduhan melakukan pelanggaran hukum.
Kejaksaan juga meminta surat perintah penahanan terhadap Presiden Samsung Electronics Co Ltd Park Sang-jin yang juga Ketua Federasi Berkuda Korsel. Dia juga tiba pengadilan untuk menjalani pemeriksaan setelah Lee. Keduanya tidak bersedia menjawab pertanyaan wartawan.
Hal itu merupakan permintaan yang kedua kalinya bagi kantor kejaksaan tindak pidana khusus untuk menangkap Lee.
Pengadilan yanag sama telah menolak permintaan surat penangkapan tersebut pada Januari lalu, namun seorang juru bicara kantor kejaksaan tindak pidana khusus, Rabu (15/2), mengatakan bahwa sejak saat itu pihaknya memperluas tuduhan terhadap Lee, termasuk menyembunyikan hasil tindak pidana, demikian pula dengan suap, penggelapan, menyembunyikan aset di luar negeri, dan sumpah palsu.
Dua kelompok pengunjuk rasa, salah satunya menuntut penahanan Lee dan satunya lagi membawa bendera Korsel dan menuntut penolakan permohonan surat penahanan, berdiri di luar gedung pengadilan di wilayah selatan Kota Seoul itu.
Setelah pemeriksaan selesai, Lee dan Park Sang-jin diharapkan menunggu putusan pengadilan di penjara, demikian kata seorang juru bicara kejaksaan.
Putusan tersebut diperkirakan keluar pada Kamis atau Jumat (17/2) pagi, sesuai dengan kejadian sebelumnya.
Pada Rabu (15/2), pihak Grup Samsung kembali menyatakan penolakan atas tuduhan melakukan kejahatan sebagaimana diposting di akun Twitternya: "Samsung tidak pernah memberikan suap kepada Presiden dalam bentuk apa pun untuk mendapatkan imbalan atau berupaya mendukung kejahatan." "Kami akan berupaya yang terbaik agar kebenaran terungkap di pengadilan," ujarnya.
Skandal korupsi itu mencuat pada tahun lalu dan melanda kalangan politikus serta pengusaha elite Korsel.
Park yang masih berada di istana kepresidenan Gedung Biru bakal menjadi presiden pertama yang dipilih secara demokratis di Korsel yang melepaskan jabatannya karena tersandung aib.
Jika Lee ditahan maka akan menjadi pukulan telak bagi Samsung sebagai perusahaan terbesar yang memproduksi telepon pintar, cip memori, dan televisi layar datar.
Penahanan Lee itu juga berpotensi menghambat pengambilan keputusan strategis seperti investasi baru dan akuisisi.
DUGAAN KORUPSI PRESIDEN KORSEL: Grup Samsung Jay Y Lee Diperiksa di Pengadilan
Seorang hakim di Korea Selatan menggelar pemeriksaan secara tertutup terhadap pemimpin Grup Samsung Jay Y Lee dan direktur eksekutif lainnya, Kamis, untuk memutuskan apakah mereka seharusnya ditahan terkait perannya dalam skandal korupsi yang diduga melibatkan Presiden Park Geun-hye.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu