Bisnis.com, SEOUL - Jaksa Korea Selatan menggerebek kantor Samsung Electronics pada Selasa sebagai bagian dari penyelidikan terhadap skandal politik, yang melibatkan Presiden Park Geun Hye dan temannya, yang dituduh memiliki pengaruh dalam urusan negara.
Jaksa mengatakan kepada Reuters bahwa pencarian itu berkaitan dengan skandal melibatkan teman presiden, Choi Soon-sil, namun menolak merinci.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa jaksa menyelidiki kemungkinan Samsung memberikan bantuan keuangan tidak sepantasnya kepada anak Choi.
Samsung Electronics, yang terguncang dari keuntungan 5,4 miliar dolar AS setelah dipaksa berhenti membuat telepon genggam Galaxy Note 7, yang rawan terbakar, mengatakan bahwa jaksa mengunjungi kantornya namun tidak menjabarkan lebih.
Kepresiden Park terguncang akibat adanya skandal yang melibatkan Choi, yang dituduh menggunakan kedekatannya dengan presiden untuk ikut campur dalam urusan negara dan memegang pengaruh dalam kalangan olahraga dan kebudayaan.
Choi didakwa atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan penipuan sementara seorang mantan asisten dituduh dengan penyalahgunaan kekuasaan dan pemerasan setelah mereka membantu menggalang 68 juta dolar AS dari sejumlah konglomerat terbesar di negara itu dengan mengatasnamakan dua yayasan.
Para jaksa menyelidiki sebuah tuduhan yang menyatakan bahwa Samsung emmberikan dana sebesar 3,1 juta dolar AS ke sebuah negara yang dimiliki bersama oleh Choi dan anaknya, yang sebelumnya merupakan seorang anggota tim berkuda nasional korea Selatan, Yonhap melaporkan.
Park Sang-jin, seorang kepala hubungan korporat dari Samsung Electronics, saat ini menjabat sebagai kepala Federasi Berkuda Korea.
Yonhap mengatakan bahwa kantornya merupakan bagian dari sidak para jaksa Selasa pagi ini. Park Sang Jin sendiri tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Para jaksa telah memeriksa seorang eksekutif dari Samsung sebagai bagian dari penyelidikan, menurut sumber jaksa.
Yonhap melaporkan bahwa para jaksa juga melakukan sidak ke kantor Federasi Berkuda Korea dan Asosiasi Urusan Berkuda Korea.
Parlemen Park akan mengunjungi parlemen pada Selasa dan menemui para pembicara untuk membicarakan bagaimana cara untuk menyelesaikan krisis politik, seorang pejabat dari kantornya mengatakan kepada Reuters.
Park juga berharap akan dapat menemui para pemimpin pihak oposisi, Yonhap mengutip juru bicaranya saat mengatakan kepada para wartawan.
Pemimpin oposisi menuntut Park mencabut calon perdana menterinya dan menyepakati seorang calon yang mereka terima sebagai prasyarat untuk menemui dirinya demi membicarakan sebuah solusi terhadap krisis yang menggoyahkan pemerintahannya.
Park telah mengajukan permohonan maaf secara terbuka dua kali atas skandal itu, namun tingkat penerimaannya jatuh menjadi lima persen menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga Gallup yang dikeluarkan pada Jumat, menjadi angka terburuk sejak jajak pendapat itu dimulai pada 1988 allu.
Belum ada presiden Korea Selatan gagal menyelesaikan masa pemerintahan lima tahun mereka, namun Park menghadapi peningkatan tekanan warga dan sejumlah lawan politik garis keras untuk turun dari jabatannya. Masa pemerintahan Park dijadwalkan berakhir pada awal 2018 dan partai oposisi utama belum memikirkan pengajuan dakwaan.
KRISIS POLITIK KORSEL: Kantor Samsung Electronics di Korsel Digerebek
Jaksa Korea Selatan menggerebek kantor Samsung Electronics pada Selasa sebagai bagian dari penyelidikan terhadap skandal politik, yang melibatkan Presiden Park Geun Hye dan temannya, yang dituduh memiliki pengaruh dalam urusan negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
55 menit yang lalu
Keputusan Akhir Tahun Mereka yang Serok Jumbo Saham ACES
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
59 menit yang lalu
Teka-Teki Partai Baru untuk Jokowi
5 jam yang lalu
Legislator PKS Protes Sekolah Internasional Kena PPN 12%
7 jam yang lalu