Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian meminta Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri untuk melakukan penelitan terkait fenomena bunuh diri di kalangan polisi.
"Tahun ini ada 16 kasus bunuh diri, kami sedang mempelajari kenapa ini bisa terjadi," ujar dia di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2016).
Tito penasaran penyebab bunuh diri ini berkaitan dengan satu akar masalah, seperti kesejahteraan atau alasan lain yang berbeda-beda. Kalau kasuistis, lanjut dia, merupakan hal yang wajar karena ada 430 ribu anggota polisi di Indonesia.
Karena angka itu merupakan angka terbesar dibanding negara-negara di kawasan Asia Pasifik, lanjut Tito, sangat wajar jika ada anggota yang kurang baik dan stres. Namun, dia mengingatkan masih banyak juga polisi yang berkondisi baik.
"Kami tidak bisa menyimpulkan semua anggota polisi stres karena ada 16 kasus itu," kata Tito.
Menurut Tito, jika sudah ada hasil dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, dan ditemukan masalah yang berbeda-beda, dia akan meminta pimpinan polisi mengelola serta membina anggotanya.
"Tapi kalau akarnya semua sama, misalnya masalah kesejahteraan, tentu kami akan tingkatkan kesejahteraan," katanya lagi.
Dia pun memberi contoh, pengadaan perumahan bagi anggota polisi melalui mekanisme anggaran penerimaan dan belanja negara atau daerah. Bisa juga melalui Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
"Atau bekerja sama dengan Komando Militer membangun perumahan dengan harga yang sangat minimal," kata Tito.
Sebelumnya, Kepala Polsek Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Inspektur Polisi Dua Nyariman, ditemukan gantung diri di ruang kerjanya, Rabu (5/10/2016). Dia diduga putus asa karena beban melunasi utang.