Kabar24.com, JAKARTA - Pengamat politik Ikrar Nusa Bakti menyatakan PDIP harus mewaspadai manuver politik Partai Golkar kalau tidak ingin kehilangan dukungan dari masyarakat dalam menghadapi pemilu mendatang.
Menurutnya, kelincahan berpolitik Partai Golkar selama ini telah terbukti, meski kalah pada Pemilu 2014. Golkar juga berhasil menyelesaikan masalah konflik internal dan bersiap untuk masuk ke pemerintahan sebagai bentuk kecanggihan berpolitik partai itu.
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu mengakui, bahwa meski berada di luar pemerintahan selama ini, Golkar mampu membangun persepsi publik yang positif.
Dia mencontohkan partai itu lebih banyak mendukung program pemerintah ketimbang PDIP sendiri yang jelas-jelas merupakan partai pemerintah.
Bahkan dia menegaskan, pernyataan Golkar untuk mendukung Presiden Jokowi untuk maju pada Pilpres 2019 menunjukkan kepiawaian
Golkar membangun persepsi publik yang positif.
“Belum apa-apa Golkar udah akan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019, PDIP belum. Ini membuat persepsi orang terhadap Golkar akan lebih baik dari PDIP,” ujarnya, Senin (30/5/2016).
Demikian juga dengan dukungan Golkar terhadap Gubernur DKI, Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menciptakan persepsi warga Jakarta, bahwa Golkar telah menyalip PDIP.
Dengan dua langkah itu Golkar telah menunjukkan kemenangan dua set dari PDIP, ujarnya. Untuk itu PDIP perlu waspada, ujarnya.
“Kalau PDIP memberi cek kosong terlalu banyak pada Golkar, maka PDIP akan tergilas pada pemilu 2019,” ujarnya terkait akan masuknya Golkar ke pemerintahan.
Apalagi, ujarnya, Presiden Jokowi bukanlah pengurus PDIP. Ikrar juga menyoroti manuver Golkar menjelang masuk ke pemerintahan. Menurutnya, langkah Golkar mengincar posisi Menteri Desa dan Transmigrasi menunjukkan kecanggihan permainan politik partai itu.
“Belum masuk ke pemerintahan Golkar sudah mengincar posisi Menteri Desa dan Transmigrasi. Ini akan menimbulkan masalah dengan PKB,” ujarnya mengingat posisi itu akan membuat Golkar memiliki jangkauan yang jauh ke desa.