Kabar24.com, NUSA DUA, BALI - Bakal calon Ketua Umum Golkar Indra Bambang Utoyo menyatakan penolakannya jika voting atau pengambilan suara pemilihan ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa dilakukan secara terbuka.
"Golkar punya pengalaman buruk di Bali. Karena dengan voting terbuka, yang punya suara tidak bisa secara terbuka mengeluarkan suaranya," ujar Indra Bambang Utoyo di arena Munaslub Golkar di Bali pada Sabtu (14/5/2016).
Indra mengatakan voting harus dilakukan tertutup agar pemilik suara bisa bebas menyalurkan pilihannya. Dengan demikian, dia meyakini tidak akan terjadi proses aklamasi.
Sesuai dengan peraturan Munaslub, aklamasi bisa terjadi melalui dua mekanisme persyaratan antara lain, pertama ada seorang calon ketua umum yang memperoleh suara melebihi 50 persen sementara calon lainnya tidak ada yang mendapatkan suara mencapai 30 persen, atau kedua, hanya terdapat satu calon yang memperoleh suara mencapai 30 persen.
Munaslub Partai Golkar telah dibuka Sabtu malam ini oleh Presiden Joko Widodo.
Masing-masing kandidat calon Ketua Umum Golkar telah memperoleh nomor urut antara lain Ade Komarudin nomor urut 1, Setya Novanto (nomor 2), Airlangga Hartarto (nomor 3), Mahyudin mendapat (nomor 4), Priyo Budi Santoso (nomor 5), Aziz Syamsuddin (nomor 6), Indra Bambang Utoyo (nomor 7), dan Syahrul Yasin Limpo (nomor 8).