Kabar24.com, DENPASAR - Hutomo Mandala Putra atau yang akrab disapa Tommy Soeharto blak-blakan mengungkapkan alasannya batal maju sebagai bakal calon ketua umum partai Golkar.
Tommy pun kemudian memutuskan mendukung Ade Komarudin.
"Sebenarnya bukan mundur karena pencalonannya masih tahap awal," ujar Tommy saat jumpa media di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Jumat (13/5/2016).
Putra mantan Presiden Soeharto itu memutuskan urung mencalonkan diri setelah melihat perkembangan politik di partai dari waktu ke waktu. Selain itu, dia menyadari persiapannya untuk maju kurang matang. Apalagi, waktu yang tersedia untuk menggalang dukungan suara dari DPD I dan DPD II, kata dia, mepet.
"Saya melihat kesempatan ini tidak diberikan kepada saya sebagai bakal calon untuk melakukan sosialisasi ke daerah-daerah. Jadi, karena itulah saya lebih baik mendukung calon yang sudah mendeklarasikan diri, untuk bersama-sama menjadikan Golkar yang lebih baik ke depannya," ujarnya.
Menurut Tommy, yang terpenting saat ini bagi Golkar adalah melakukan rekonsiliasi dan konsolidasi partai.
"Itu yang utama untuk bagaimana mencapai Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif 2018 dan kader Golkar menjadi presiden di 2019. Itu menjadi tantangan partai dalam tiga tahun mendatang," tuturnya.
Tommy mendukung Ade karena prestasinya di Golkar yang dia nilai baik dan tidak pernah gagal. Ade juga telah membuktikan dengan selalu terpilih menjadi anggota DPR bahkan bisa menjadi Ketua DPR.
"Di dalam politik yang tidak mudah, tidak semua orang bisa dapat itu," katanya.
Selain itu, Tommy menilai Ade adalah sosok orang yang terbuka menerima masukan, sehingga dia berkeyakinan dengan Ade menjadi Ketua Umum Golkar, partai berlambang pohon beringin itu ke depannya akan lebih mudah melakukan perbaikan.
"Keterbukaan itulah yang membuat keluarga kami (Keluarga Cendana) mendukungnya menjadi Ketum Golkar 2016-2019," ujar Tommy.