Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Munaslub Golkar: Setya, Ade dan Aziz Diprediksi Dominasi Suara

Persaingan memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar kian menarik di tengah berbagai prediksi seiring kuatnya pengaruh figur Aburizal Bakrie (ARB) yang kini masih menjabat sebagai ketua umum.
Ilustrasi: Banner calon ketua umum Golkar saat kampanye calon ketua umum Golkar zona II di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/5)./Antara-Zabur Karuru
Ilustrasi: Banner calon ketua umum Golkar saat kampanye calon ketua umum Golkar zona II di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/5)./Antara-Zabur Karuru

Kabar24.com, JAKARTA - Persaingan memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar kian menarik di tengah berbagai prediksi seiring kuatnya pengaruh figur Aburizal Bakrie (ARB) yang kini masih menjabat sebagai ketua umum.

Pengamat politik IndoBarometer Muhammad Qodari memprediksi Setya Novanto, Ade Komarudin, dan Aziz Syamsuddin memiliki kans kuat untuk menempati posisi tiga teratas.

Meski demikian, lima kandidat lainnya tidak bisa dianggap remeh pada Munaslub Partai Golkar di Bali pada 15-16 Mei mendatang. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.

Qodari menyebutkan, alasan menempatkan ketiganya sebagai kandidat terkuat adalah karena adanya faktor penentu. Faktor itu antara lain dukungan dari Aburizal Bakrie dan faktor dukungan Pemerintah selain kekuatan sang kandidat sendiri.

Menurutnya, dukungan yang diperoleh dari hasil kombinasi tiga variabel tersebut akan menjadi syarat kemenangan.

"Pada hari ini yang saya amati Setya Novanto, Ade Komarudin, dan Aziz Syamsuddin yang memiliki tiga elemen tersebut dengan kadar masing-masing,” ujarnya.

Qodari melihat variabel utama sebagai penentu adalah faktor dukungan ARB sebagai ketua umum Golkar saat ini.

Bagaimanapun, ujarnya, semua DPD atau pemegang hak suara masih loyal terhadap ARB, disadari maupun tidak.

Sedangkan preferensi pemerintah sedikit banyak akan memberi pengaruh terhadap pemenangan.

“Karena siapa figur calon ketua umum yang dinilai diterima dan kurang diterima, akan berdampak pada suara pengurus di daerah,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (12/5/2016).

Pada bagian lain dia melihat kekuatan dari calon sendiri yang menjadi faktor penentu berikutnya.

Menurutnya, kader yang lebih senior dan berpengalaman serta memiliki komunikasi yang baik dengan pengurus daerah memiliki peluang lebih besar.

Berdasar pada AD/ART Partai Golkar, untuk menjadi ketua umum minimal mendapat dukungan 30% suara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper