Bisnis.com, KEDIRI -- Hari buruh di Kota Kediri diperingati dengan jalan santai yang melibatkan ribuan pekerja pabrik, pegawai negeri sipil, dan forum pimpinan daerah setempat.
Jalan santai itu dimulai dari Balai Kota Kediri, melewati rute Jl Diponegoro-Jl Pemuda-Jl Hayam Wuruk-Jl Brawijaya-Jl Basuki Rachmat, lalu kembali ke Balai Kota.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan jalan santai dipilih karena Pemkot berharap pekerja, pengusaha, dan pemerintah, bersinergi.
"Harapannya ke depan, semua bisa diselesaikan di forum, semua bisa dibicarakan. Tidak perlu ada demo, keributan segala macam," katanya di sela jalan santai, Minggu (1/5/2016).
Sinergi, tutur Abu, dibutuhkan untuk menjaga iklim investasi di Kota Kediri. Dia memandang Hari Buruh Internasional sebagai momentum untuk memahami hak-hak pekerja. Namun, ujar dia, memperjuangkan hak pekerja memerlukan cara-cara dialogis.
Pemkot, kata dia, akan mendesak pengusaha memberikan upah sesuai upah minimum yang ditetapkan. Upah minimum Kota Kediri tahun ini Rp1,49 juta per bulan. Di sisi lain, tutur dia, pekerja hendaknya tidak memaksakan kenaikan upah terlalu tinggi setiap tahun.
"Pengusaha itu sepakat apabila hitungannya 'masuk'. Umpamanya enggak sepakat, ini kan mesti ada tepa selira, ada saling toleransi," ujarnya.
Hari Buruh di Kota Kediri Diperingati dengan Jalan Santai
Hari buruh di Kota Kediri diperingati dengan jalan santai yang melibatkan ribuan pekerja pabrik, pegawai negeri sipil, dan forum pimpinan daerah setempat. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu