Laporan tersebut merinci bahwa 13 orang Amerika dari setiap 100.000 orang bunuh diri pada 2014, dibandingkan dengan 10,5 per 100.000 pada 1999.
Penulis utama laporan tersebut Sally Curtin menyatakan tingkat bunuh diri mengalami peningkatan terus semenjak 1999. Dia menambahkan rata-rata peningkatan tahunan sekitar 1% per tahun dari 1999 hingga 2006 tetapi naik menjadi 2% per tahun selama periode 2006-2014.
Menurut pantauan Bisnis, Sabtu (23/4/2016) dari Xinhua, tingkat bunuh diri di kalangan perempuan meningkat lebih cepat daripada di antara laki-laki. Namun pada 2014, katanya, laki-laki terhitung sebagai mayoritas dari kematian.
Tingkat kenaikan bunuh diri bagi pria terbesar terlihat pada kelompok usia menengah dengan rentang 45--64 tahun. Sementara itu bagi wanita, tingkat bunuh diri yang paling besar dalam periode yang sama terjadi pada anak perempuan berusia 10 tahun--14 tahun.
"Kenaikan untuk kelompok termuda tercatat paling mencolok, tiga kali lipat menjadi 150 dari total bunuh diri pada 2014," ujar Curtin.
Namun, laporan itu tidak mengidentifikasi penyebab di balik kenaikan bunuh diri. Laporan New York Times mengungkapkan kemungkinannya resesi yang parah, kecanduan narkoba, peningkatan isolasi sosial, dan bahkan munculnya Internet dan media sosial telah berkontribusi terhadap tren bunuh diri tersebut.
Bunuh diri tetap menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kematian bagi warga Amerika, di tengah penurunan tingkat penyebab utama lainnya seperti kanker dan penyakit jantung.