Kabar24.com, SURABAYA—Pengembang Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE di Gresik, Jawa Timur tengah melakukan negosiasi jual beli dengan 12 pebisnis yang berencana berinvestasi di kawasan industri ini.
Koko Mathew Z. selaku Direktur PT Usaha Era Pratama Nusantara, anak usaha AKR Corporindo, mengatakan sekarang ada 12 investor yang sedang melakukan negosiasi bisnis dengan pihaknya sebelum memutuskan menanam kapital di JIIPE atau tidak.
“Mereka di antaranya perusahaan yang bergerak di bidang food dan kimia, yang pasti nonotomotif,” katanya saat ditemui Bisnis di JIIPE, Gresik, beberapa waktu lalu.
Kepada para calon investor tersebut pengembang JIIPE menawarkan harga tanah senilai Rp2 juta per meter persegi. Lazimnya pemodal membutuhkan sedikitnya lima hektare untuk mendirikan basis produksi mereka. Sekarang ini ada tujuh tenant yang bercokol di JIIPE.
Membangun pabrik di JIIPE diharapkan pebisnis bisa menurunkan biaya logistik antara 15% - 20% dari total biaya produksi. Ini karena pembangunannya mengintegrasikan sejumlah infrastruktur berupa pelabuhan, jaringan kereta api, dan jalan tol dengan kawasan industri.
Salah satu pebisnis yang dikabarkan hendak masuk ke JIIPE adalah RPX. Perusahaan penyedia layanan pengiriman dan solusi logistik terpadu ini hendak menjadikan JIIPE sebagai konektor pelayanannya di wilayah barat dan timur Indonesia.
“RPX sudah melakkukan studi kelayakan, mereka akan memanfaatkan kawasan industri JIIPE karena bisa memangkas biaya logistik,” ucap Koko.
JIIPE terdiri dari pelabuhan dan kawasan industri. Pelabuhan dikelola PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) sedangkan kawasan industri ditangani PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS).
BMS dan BKMS merupakan perusahaan patungan dari PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) dan PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN). Adapun BJTI adalah anak usaha Pelindo III sedangkan UEPN milik PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo.
Direktur Utama BJTI Putut Sri Muljanto mengatakan khusus untuk pelabuhan di JIIPE baru saja menuntaskan uji coba operasi pada Maret sejak awal 2016. Selama fase uji coba setiap bulan pelabuhan disandari sekitar empat sampai lima kapal untuk bongkar muat.
“Kami sudah beroperasi penuh sejak April. Ada dua dermaga yang dioperasikan. Kami akan investasi Rp160 miliar – Rp170 miliar untuk peralatan di pelabuhan sepanjang tahun ini,” tutur dia.
Muatan barang yang bisa sandar ke pelabuhan yang ada di JIIPE per bulan nantinya mencapai 100.000 ton, sekarang baru 70.000 ton. Adapun sepanjang tahun ini diperkirakan bisa bongkar muat barang mencapai 1 juta ton. Sampai dengan Maret terealisasi 65.000 ton.
Selain pelabuhan ada empat infrasturktur penunjang di JIIPE, yaitu akses jalan tol, rel kereta api, pembangkit listrik, dan infrastruktur pengelolaan air bersih. Setelah beroperasi penuh, kawasan industriluasnya mencapai 1.800 ha, pembangkit listrik sekitar 2.000 MW, kawasan perumahan sekitar 800 ha, dan air bersih dengan kapasitas 1.000 liter per detik.
Sedikitnya 12 Calon Investor Minat Masuk JIIPE
Pengembang Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE di Gresik, Jawa Timur tengah melakukan negosiasi jual beli dengan 12 pebisnis yang berencana berinvestasi di kawasan industri ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium