Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RAPIMNAS GOLKAR: Ical Beri Sinyal Dukung Pemerintahan Jokowi

Partai Golongan Karya menyatakan dukungan kepada pemerintahan Joko Widodo dengan maksud untuk pengabdian yang lebih besar terhadap kejayaan partai dan kemajuan negara Republik Indonesia.nn
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono (kiri) dan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan usai acara Syukuran dan Silaturahmi Nasional Partai Golkar di Jakarta, Minggu (1/11/2015)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono (kiri) dan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan usai acara Syukuran dan Silaturahmi Nasional Partai Golkar di Jakarta, Minggu (1/11/2015)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Kabar24.com, JAKARTA - Partai Golongan Karya menyatakan dukungan kepada pemerintahan Joko Widodo dengan maksud untuk pengabdian yang lebih besar terhadap kejayaan partai dan kemajuan negara Republik Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Golkar kubu Munas Bali Aburizal Bakrie dalam sambutan pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Tahun 2016 di JCC Jakarta, Sabtu (23/1/2016) malam.

"Saya yakin kader partai memilih jalur berada pada kekuatan yang dipimpin Presiden Jokowi. Dengan begitu kita berpartisipasi dalam kebijakan progresif membicarakan dan mendiskusikannya sebelum kebijakan tersebut diluncurkan," kata Aburizal.

Keputusan untuk mengubah arah haluan yang semula partai oposisi kemudian mendukung pemerintah tersebut, kata Aburizal karena partai berlambang beringin tersebut sebagai kekuatan politik tidak lahir dalam oposisi. Menurutnya, Partai Golkar adalah partai karya, konstruktif, terutama dalam pembangunan.

"Kita ahli membangun, jagoan dalam berkarya, namun kurang percaya diri dalam pertengkaran terus menerus," ujarnya.

Konflik internal partai dalam setahun terakhir memang telah menghabiskan energi para kader, sementara segera datang Pilkada Serentak 2017 dan 2018 serta Pileg dan Pilpres 2019. Pilihan repositioning arah partai menjadi pilihan dalam pembahasan Rapimnas yang digelar tiga hari 23-25 Januari 2016 di Jakarta Convention Center Jakarta.

"Oleh karena itu kita harus segera bersikap repositioning demi pengabdian lebih besar, demi kejayaan partai dan kemajuan Republik Indonesia," tutur Aburizal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper