Kabar24.com, JAKARTA-- Setara Institute menyatakan kasus mantan Ketua DPR RI Setya Novanto dan Partai Golkar bukanlah teladan dalam berpolitik sehingga sudah saatnya rakyat meninggalkan partai tersebut.
Ketua Setara Institute Hendardi menuturkan setelah mundurnya Novanto sebagai Ketua DPR RI, Fraksi Partai Golkar justru memberikan posisi sebagai Ketua Fraksi. Hal itu, sambungnya, menunjukkan bahwa Novanto dan Partai Golkar justru tak mau mengakui kesalahan pelanggaran etik.
"Keberanian Golkar memberikan jabatan baru kepada Novanto merupakan dampak MKD yang tak tuntas menyelesaikan tugas," kata Hendardi dalam keterangannya yang dikutip Bisnis.com, Minggu (20/12/2015).
Dia menegaskan Novanto dan Golkar bukanlah teladan dalam berpolitik karena dinilai mempermainkan rakyat. Oleh karena itu, sambungnya, partai itu harus ditinggalkan oleh rakyat.
Tak hanya itu, Hendardi menegaskan, pihaknya mendesak Kejaksaan Agung untuk tidak bermain politik dan segera menyelesaikan kasus dugaan korupsi dalam permintaan saham PT Freeport Indonesia oleh Novanto. "Janji Jaksa Agung untuk tangani kasus ini bukanlah janji politisi, melainkan penegak hukum," paparnya.