Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Butuh Roadmap Pengembangan Industri Kimia

Indonesia sesungguhnya memiliki segudang peneliti yang berpotensi menemukan proses-proses aplikatif. Namun, perjalanannya bukan tanpa kendala.

Bisnis.com, JAKARTA — Insinyur kimia yang tergabung dalam ‘Civitas Academica’ Institut Teknologi Bandung (ITB) mengajak stakeholder, pemerintah, profesional, pelaku bisnis, dan akademisi menyusun peta jalan (roadmap) bagi industri kimia Tanah Air.

Darius Pasaribu, Presiden Direktur PT Bumi Lestari Teknologi mewakili panitia kegiatan ‘Menuju 75 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik Kimia di Indonesia’ mengatakan usia pendidikan tinggi Teknik Kimia di Indonesia sudah lebih tua dari usia Indonesia.

“Mungkin belum cukup tua, namun tetap menimbulkan pertanyaan, sudah sejauh apa sumbangan insinyur kimia Indonesia dalam membangun Indonesia. Untuk menjadi unggul di negeri sendiri tentu para insinyur kimia tidak bisa berjalan sendiri, dibutuhkan sinergi  antara  seluruh elemen,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa (3/11/2015).

Indonesia sesungguhnya memiliki segudang peneliti yang berpotensi menemukan proses-proses aplikatif. Namun, perjalanannya bukan tanpa kendala.

Kurangnya bahan atau alat penunjang seringkali menjadi faktor penghambat, selain kurangnya dukungan pemerintah. “Sering dilupakan pula bahwa kegiatan penelitian merupakan sebuah investasi yang tidak langsung menampakan keuntungan secara material.”

Menurut data Kementrian Perindustrian 2006-2013, sekitar 6.000 industri kimia di Indonesia mati. Salah satu yang mengalaminya, Kabupaten Majalaya. Wilayah yang dahulu dikenal sebagai sentra industri tekstil kini gulung tikar.

Dalam kesempatan 75 tahun Pendidikan Teknik Kimia di Indonesia yang jatuh pada Oktober 2016, para Insinyur Kimia yang tergabung dalam “Civitas Academika” Institut Teknologi Bandung ingin mengajak seluruh stakeholder strategis (pemerintah, profesional, bankir, lawyer, dan akademisi) mengupas tuntas alasan alasan tersebut, serta menyusun peta industri untuk mencapai “Ketahanan  Pangan dan Ketahanan Energi” bagi Indonesia.

Untuk menjadi unggul di negeri sendiri tentu para insinyur kimia tidak bisa berjalan sendiri, dibutuhkan sinergi  antara  seluruh elemen.

Diskusi yang tidak hanya berujung pada angan-angan . Kita pastikan bersama, peta kelemahan dan kekuatan bisa tergambar jelas, dan langkah-langkah nyata untuk  segera diambil.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper