Bisnis.com, JAKARTA— Spekulasi terkait skenario untuk menjelaskan kecelakaan pesawat jet Rusia di Semenanjung Sinai Sabtu lalu yang menewaskan 224 orang terus bermunculan.
Seorang pejabat senior Rusia, Viktor Sorochenko mengatakan pesawat itu hancur di udara sebelum jatuh. Namun dua kotak hitam pesawat itu telah berhasil ditemukan tim investigasi.
Pesawat Metrojet jenis Airbus A-321 yang dioperasikan perusahaan penerbangan Rusia, Kogalymavia, itu membawa 217 penumpang serta tujuh anggota awak dan lepas landas dari Kota Pelancongan Laut Merah, Sharm-esh-Sheikh.
Kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan milisi Daesh di Mesir, Provinsi Sinai mengklaim pihaknya yang menembak jatuh pesawat itu “sebagai balasan” atas serangan udara Rusia sebagaimana dikutip arabnews.com, Senin (2/11/2015).
Kelompok itu menyatakan serangan Rusia telah menewaskan ratusan warga Muslim di Suriah, pemerintah Mesir dan Rusia meragukan klaim tersebut. Sedangkan pihak Kementerian Transportasi Rusia menyatakan kepada kantor berita Interfax bahwa klaim itu dinilai tidak akurat.
Kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat itu. Klaim ISIS disiarkan lewat pesan pendek dalam akun yang biasa menjadi corong mereka di Twitter. Disebutkan bahwa 'anggota mereka' berhasil membidik pesawat dan menewaskan semua penumpang.
