Bisnis.com, JAKARTA --- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat terbatas membahas langkah-langkah pengendalian kabut asap yang terjadi baik di sumatera, kalimantan ataupun pulau lainnya, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/10/2015).
"Kondisi ini sangat berdampak dan sudah masuk dalam kategori yang sangat tidak sehat," ujar Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan ratas tersebut.
Presiden menyatakan bahwa baru dapat laporan di pulau Sumatera masih ada 826 titik, di Sumatera Selatan 703 titik, di Kalimantan 974 titik dan lain-lainnya di Sulawesi dan beberapa titik di Papua.
Langkah kongrit yang pertama Presiden Jokowi tegaskan adalah pelaksanaan "One Map Policy" yang harus dijalankan di Menko Perekonomian dan Bappenas.
Kedua adalah menghetikan izin baru pengelolaan lahan gambut maupun yang sudah memiliki izin namun masih belum beroperasi.
"Untuk lahan gambut saya perlu sampaikan untuk menteri LH, tidak ada izin baru gambut, kemudian segera lakukan restorasi gambut," ujar Jokowi.
"Ketiga, adalah meninjau kembali izin-izin lama, sudah harus keras kita, yang belum dibuka tidak boleh dibuka," ujar Jokowi.
Presiden juga menegaskan perlunya proese evakuasi warga yang terdampak dari asap kebakaran lahan gambut, hal itu sudah dirapatkan di Kemenkopolhukam.
"Saya kira proses itu segera dilaksanakan dan saya instruksikan untuk penanganan fokus penaganan api dan dampak asap ini dilakukan secara masiv oleh semua kementerian agar konsentrasi dan masuk ke lapangan terutama untuk yang berkaitan dengan anak dan bayi," tambah Jokowi.
Presiden juga meminta kepada Menteri Kesehatan agar tidak perlu evakuasi ke luar kota saja, aga tidak menyulitkan proses tersebut.
Evakuasi warga dapat dilakukan di dalam kota seperti gedung-gedung pemerintahan atau kantor Bupati yang dipasangi alat pembersih udara, dan khusus ditujukanbuntuk bayi dan anak.
Kemudian yang berkaitan dengan kesehatan, Presiden meminta agar pelayanan medis dapat dimobilisasi baik dari BUMN maupun swasta.
"Saya kira harus sudah mulai ke arah sana. Baik untuk yang berkaitan dengan ISPA yang berkaitan dengan kesehatan lainnya yang terdampak dari asap," ujar Presiden.
Kemudian di bidang pendidikan Presiden meminta Menteri Pendidikan untuk turun langsung karena banyak yang resah mengenai persiapan menuju Ujian Nasional (UN).
Semua persiapan untuk kegiatan belajar mengajar harus dipersiapkan dengan matang dan segera disampaikan kepada orang tua murid dan pihak sekolah.
"Penting sekali, meski langkah-langkahnya sudah disiapkan tapi perlu diturunkan ke bawah agar mereka semua tahu apa yang akan kita lakukan," ujar Presiden.
Presiden Jokowi juga menekankan bahwa kebakaran lahan dan hutan inierupakam masalah bersama dan akan mendukung semua inisiatif gerakan masyarakat baik dalam pemadaman api maupun mengatasi dampak asap.
"Dan saya harapkan kita semua bisa mengerahkan semua kekuatan untuk mengatasi masalah ini dan membantu korban yang ada. Baik dari TNI, Polri dan seluruh kementerian," tambah Presiden.
KABUT ASAP: Presiden Jokowi Gelar Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat terbatas membahas langkah-langkah pengendalian kabut asap yang terjadi baik di sumatera, kalimantan ataupun pulau lainnya, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
18 menit yang lalu
Pengamat: Pilkada via DPRD hanya untungkan Elite
42 menit yang lalu