Terlepas dari soal takdir dari Sang Pencipta, Allah SWT, Pemerintah Iran yang jamaahnya paling banyak jadi korban, menuding Pemerintah Arab Saudi telah melakukan kelalaian dalam pengamanan jamaah, sehingga terjadi peristiwa jamaah terdesak, terdorong, dan terinjak-injak di jalan sempit 204, Mina, pada 24 September 2015 itu.
Seperti dilansir kantor berita Iran, IRNA, sebanyak 465 anggota jamaah haji dari negara itu ikut menjadi korban dari peristiwa Mina.
Kepala Badan Urusan Haji Iran, Said Ohadi mengeluarkan pernyataan cukup keras, "Insiden hari ini (24/9) menunjukkan ada salah urus oleh Arab Saudi dan kurang perhatian terhadap keamanan jamaah haji.".
Seakan menanggapi tudingan keras itu, Menteri Kesehatan Arab Saudi Khaled Al Falih menyalahkan ketidakdisiplinan jamaah sehingga tragedi Mina itu terjadi.
Menurut dia, peristiwa tersebut bisa dihindari jika jamaah mengikuti instruksi.
Pemerintah Indonesia sendiri nampaknya tidak ingin berpolemik soal siapa yang salah dalam peristiwa tragis yang pasti tidak diinginkan siapapun dan negara mana pun.
"Kami tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, tapi kami ingin menarik pelajaran dan evaluasi agar peristiwa Mina ini tidak terulang di musim haji tahun depan," kata Menag Lukman Hakim Saifuddin.